Pemungutan suara mengenai resolusi genosida Srebrenica digelar di Majelis Umum PBB di New York, AS. (EPA-EFE/SARAH YENESEL)
Medcom • 25 May 2024 07:03
Hamilton: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan resolusi yang menetapkan tanggal 11 Juli sebagai hari peringatan genosida Srebrenica dengan dukungan luar biasa dari Majelis Umum pada Kamis kemarin.
Resolusi tersebut dipelopori oleh Jerman bersama lebih dari 40 negara, menyerukan agar tanggal 11 Juli dinyatakan sebagai ‘Hari Refleksi dan Peringatan Internasional Genosida 1995 di Srebrenica.’
Mengutip dari Anadolu Agency pada Jumat, 24 Mei 2024, pemungutan suara tersebut disahkan dengan 84 negara memberikan suara mendukung, 19 negara menentang dan 68 abstain.
Sementara itu, resolusi terbaru juga mengecam penyangkalan genosida Srebrenica dan pengagungan kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida, dan penjahat perang.
Menyoroti pentingnya upaya berkelanjutan untuk mengidentifikasi korban dan mengambil jenazah, resolusi tersebut menyerukan agar semua pelaku diadili.
Sebelum pemungutan suara, Presiden Serbia Aleksandar Vucic berargumentasi bahwa resolusi tersebut 'sangat dipolitisasi.'
"Orang-orang yang bertanggung jawab atas genosida tersebut telah dihukum," ujar Vucic.
Ia juga menyatakan resolusi tersebut tidak akan memberikan kontribusi terhadap stabilitas serta persatuan Bosnia dan Herzegovina, tetapi hanya akan meningkatkan perpecahan.
"Apakah itu nilai-nilai Eropa, nilai-nilai demokrasi?” tanya Vucic dengan menuduh Jerman mengancam negara-negara yang tidak mendukung resolusi tersebut.
Meski tidak mengikat secara hukum, resolusi Majelis Umum memiliki bobot politik dan memberikan pesan kuat kepada komunitas internasional.
Meski ada pasukan penjaga perdamaian Belanda,Mmuslim Bosnia terbunuh di Srebrenica ketika pasukan Serbia berusaha merebut wilayah tersebut dari Muslim Bosnia dan Kroasia untuk membentuk sebuah negara.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB menyatakan Srebrenica sebagai daerah aman pada musim semi tahun 1993.
Namun pasukan yang dipimpin Jenderal Ratko Mladic menyerbu zona PBB. Ia dinyatakan bersalah atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida.
Di sisi lain, pasukan Belanda gagal bertindak ketika pasukan Serbia menduduki wilayah tersebut dengan membunuh 2.000 pria dan anak laki-laki pada 11 Juli 1995. Sekitar 15.000 penduduk Srebrenica mengungsi ke pegunungan sekitarnya.
Namun, pasukan Serbia memburu mereka dan membunuh 6.000 korban lainnya. Mayat korban telah ditemukan di 570 wilayah di seluruh negeri.
Tahun 2007, Mahkamah Internasional di Den Haag memutuskan bahwa telah terjadi genosida di Srebrenica. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Pawai Perdamaian Bosnia dalam Peringatan Genosida Srebrenica 1995