Pramono Diminta Serius Memperhatikan Jakarta Utara Jika Terpilih Menjadi Gubernur

Tokoh Masyarakat Jakarta Utara, H. Sabri Saiman berdiskusi dengan Cagub Jakarta, Pramono Anung. Sumber: Istimewa

Pramono Diminta Serius Memperhatikan Jakarta Utara Jika Terpilih Menjadi Gubernur

Antonio • 8 October 2024 14:47

Jakarta: Tokoh Masyarakat Jakarta Utara H Sabri Saiman mendukung Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilgub 2024.

Sabri mengatakan, Pramono memiliki integritas dan kapabilitas sehingga cocok untuk memimpin Jakarta.

"Mas Pram ini orang yang jujur dan punya kemampuan," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa, 8 Oktober 2024.

Mantan anggota DPR RI periode 2004-2009 ini sempat bertemu dengan Pramono di kediamannya, Jalak Swasembada Barat VIII, Kebon Bawang, Tanjung Priok pada 18 September 2024 lalu.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan sejumlah program yang perlu dilanjutkan oleh Pramono.

"Saya minta Mas Pram untuk melanjutkan program-program yang dulu saya pernah sampaikan kepada Anies Baswedan ketika hendak maju menjadi Gubernur Jakarta tahun 2017. Kepada Mas Pram saya sampaikan, mohon dilanjutkan apa yang sudah berhasil dicapai oleh Bung Anies, dan silakan diperbaiki apa saja pencapaiannya yang kurang," kata Sabri.

Sabri mengatakan, pembangunan Jakarta selama ini kurang memperhatikan Jakarta Utara.

Sebagai contoh, kata dia, berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), BPS (2023) jumlah penduduk miskin di Jakarta Utara mencapai 6,78% atau jauh di atas rata-rata penduduk miskin Jakarta yang hanya 4,44%. Selain itu, jumlah kawasan kumuh di Jakarta Utara juga paling tinggi di Jakarta.

Sabri berharap agar Pramono Anung dan Rano Karno dapat mengatasi persoalan tersebut.

"Itu sebabnya dari berpesan, mari kita bangun Jakarta ini dari Jakarta Utara. Pesan yang sama juga saya sampaikan kepada Bung Anies waktu dia mencalonkan diri jadi Gubernur Jakarta. Dulu saya titipkan masyarakat Jakarta Utara yang tertindas kepada Anies-Sandi, kini saya titipkan kepada Pramono-Rano," kata Sabri.

Dia menyatakan, Jakarta Utara adalah miniatur Indonesia. Karena, beragam suku dan etnis dari seluruh Indonesia tinggal di Jakarta Utara. Sehingga, dirinya berharap Pramono bisa lebih serius memperhatikan Jakarta Utara saat terpilih menjadi Gubernur Jakarta.

Apalagi, kata dia, Jakarta masa depan menghadapi era baru dalam pembangunannya. Sehingga, harus dikelola dengan pendekatan baru.

"Sebab, jika pemindahan ibukota ke IKN benar-benar diwujudkan di era Presiden Prabowo nanti, maka Jakarta harus dikelola dengan pendekatan baru, yakni Jakarta sebagai kota perdagangan," ungkapnya.

Sabri berharap, agar pemimpin Jakarta nanti mampu memahami jati diri Jakarta.

Sabri mengisahkan, pertumbuhan Jakarta bermula dari Pelabuhan Sunda Kelapa yang sudah berjaya sebagai titik penting perdagangan internasional sejak abad 5 Masehi.

Kemudian, Sunda Kelapa sempat berganti nama menjadi Jayakarta, ketika Syarif Hidayatullah atau Fatahillah berhasil mengusir Portugis dari sana, pada 22 Juni 1527.

Setelah itu, Gubernur Jakarta Ali Sadikin mengembalikan nama pelabuhan itu menjadi Sunda Kelapa pada 6 Maret 1974.

"Dari Sunda Kelapa itulah wilayah Jakarta berkembang ke arah selatan sehingga menjadi seperti sekarang," kisah Sabri.

Menurut Sabri, fakta historis itu harus dipahami oleh pemimpin Jakarta. Sehingga, pembangunan Jakarta yang selama ini berorientasi land-based development harus dipadukan dengan orientasi ocean-based development.

"Suka atau tidak, begitulah sejarah Jakarta. Kita harus menjadikan sejarah itu sebagai pelajaran untuk masa depan," katanya.


 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)