Mantan PM Palestina Mohammed Shtayyeh di Simposium Partai NasDem di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2024. (YouTube / NasDem TV)
Willy Haryono • 24 August 2024 19:06
Jakarta: Mantan perdana menteri Otoritas Palestina (PA) Mohammed Shtayyeh menggelorakan semangat perjuangan bangsa Palestina di acara simposium Partai NasDem berjudul “All Eyes on Palestine” di Jakarta pada Sabtu, 24 Agustus 2024.
Shtayyeh mengucapkan terima kasih banyak atas sambutan hangat para kader NasDem dan seluruh masyarakat Indonesia dalam kunjungan kali ketiganya ini.
“Di saat semua mata tertuju ke Palestina, hati saya ada di Indonesia,” ucap Shtayyeh yang disambut tepuk tangan meriah.
“Terima kasih atas solidaritas kalian, suara kebersamaan, suara kebijaksanaan, suara Palestina,” sambungnya.
Shtayyeh mengatakan bahwa dirinya datang ke Indonesia di saat Palestina sedang berdarah-darah diserang Israel. Genosida yang dilakukan Israel berlangsung tidak hanya di Gaza, tapi juga di tanah-tanah Palestina lainnya.
Sebanyak 40 ribu lebih warga Palestina telah dibunuh Israel dalam perang di Gaza sejak Oktober 2023, dan 15 ribu lainnya terancam meninggal akibat kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
“Ada 92 ribu warga palestina yang terluka oleh mesin pembunuh Israel yang didukung Amerika Serikat. Sekitar 200 ribu rumah Palestina dihancurkan Israel. Banyak keluarga Palestina menjadi tunawisma,” tutur Shtayyeh.
Ia melanjutkan ceritanya, bahwa begitu banyak warga Palestina yang mengungsi dari utara Gaza ke wilayah selatan dan sebaliknya selama berbulan-bulan.
Evakuasi secara terus-menerus ini membuat zona aman di Gaza semakin sedikit, dan lokasi untuk menampung pengungsi Palestina juga berkurang drastis.
“Meski warna bendera Palestina itu ada hijau, hitam, merah dan putih, kami tidak pernah mengibarkan bendera putih kepada Israel,” tegas Shtayyeh.
“Pasukan kolonial tidak memiliki hak untuk membela diri. Tapi Palestina yang diduduki memiliki hak untuk membela diri,” tutupnya.
Baca juga: RS Indonesia Gaza Beroperasi dengan Peralatan Seadanya usai Dirusak Israel