Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Presiden Zanzibar Hussein Mwinyi. Foto: Dokumen Kemenko Marves
Annisa Ayu Artanti • 3 September 2024 11:21
Bali: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Presiden Zanzibar Hussein Mwinyi untuk membahas potensi blue economy. Pertemuan itu terjadi dalam Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multi Pihak dan Forum Indonesia-Afrika ke-2 di Bali.
"Kami ingin mengambil langkah konkret terkait kerja sama ini seperti bidang manufaktur berbasis kelautan, sektor ini dapat memberikan nilai tambah pada hasil perikanan dan kelautan dan kita harus mengembangkan industri pengolahan sebagai salah satu strategi menuju hilirisasi hasil kelautan," jelas Luhut dalam siaran pers, Selasa, 3 September 2024.
Luhut mengatakan, Indonesia telah menjadi produsen hasil laut terbesar kedua di dunia, setelah Tiongkok.
"Beberapa bahan baku yang berasal dari sumber daya kelautan, seperti ikan, garam, rumput laut memiliki potensi besar untuk diolah lebih lanjut guna meningkatkan nilai tambah. Perikanan Indonesia menyumbang sekitar USD32,11 miliar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2022, dengan pangsa sebesar 2,6 persen terhadap PDB negara ini,” ungkap dia.
Selain bidang manufaktur, lanjut Luhut, terdapat bidang pariwisata berbasis pesisir.
Indonesia siap bekerja sama dalam ekonomi biru
Menurutnya, Indonesia siap bekerja sama dalam ekonomi biru dengan Zanzibar serta mempromosikan pariwisata bahari, nilai ekonomi masyarakat pesisir akan meningkat, pendapatan pemerintah meningkat, industri lokal meningkat, lapangan pekerjaan meningkat, dan pasar untuk produk lokal juga akan meningkat.
"Pada 2022, pariwisata bahari mulai pulih dari covid-19 dan jumlah wisatawan mancanegara meningkat menjadi 5,47 juta, Sementara pada 2023, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapai 11,6 juta. Dalam hal ini, kita harus meningkatkan kerja sama pariwisata pesisir dan laut seperti membangun pulau saudara (sister's island) dengan Bali dan hub pariwisata maritim," ungkap dia
Luhut menambahkan, Indonesia menawarkan kerja sama di bidang bioteknologi dan bioekonomi.
"Pasar bioteknologi kelautan global yang bernilai USD5,9 miliar pada 2022, diperkirakan akan mencapai USD11,7 miliar pada 2032, Indonesia menghadirkan peluang besar bagi pengembangan sektor bioteknologi kelautan," ujar dia.
Di akhir pertemuan ini, Luhut menegaskan Indonesia siap bekerja sama terkait blue economy Zanzibar.