Gelar Pejambon Iftar, Menlu Retno Ingatkan Penderitaan Warga Gaza saat Ramadan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam acara Pejambon Ifthar 2024. Foto: Kemenlu RI

Gelar Pejambon Iftar, Menlu Retno Ingatkan Penderitaan Warga Gaza saat Ramadan

Marcheilla Ariesta • 23 March 2024 07:35

Jakarta: Kementerian Luar Negeri menggelar Pejambon Iftar. Kegiatan tahunan ini pertama kali digelar kembali usai pandemi covid-19.

 

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membuka Iftar Pejambon dengan menyampaikan pelajaran berharga dari Ramadan.

 

“Dari Ramadan, kita mendapat pelajaran berharga tentang kasih sayang dan solidaritas,” kata Menlu Retno kepada para duta besar negara sahabat yang hadir di Jakarta, Jumat, 22 Maret 2024.

 

Menurut Retno, pelajaran ini sangat dibutuhkan oleh dunia sekarang. Ia juga mengingatkan bahwa di saat mereka berkumpul untuk berbuka puasa, lebih dari 32.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza.

 

“Dan 2 juta orang mengungsi, kehilangan hak untuk hidup di tanah mereka sendiri,” lanjutnya.

 

Retno mengungkapkan, solidaritas global dipertanyakan ketika UNICEF melaporkan kematian lebih dari 13.000 anak-anak korban yang tersisa hidup dalam kelaparan.

 

“Saya kutip, bahkan tidak punya tenaga untuk menangis,” tutur Retno.

 

Ia menambahkan, sebagai seorang perempuan, ibu, nenek, dan sebagai manusia, ia melihat warga Gaza para membawa penderitaan yang tak terbayangkan.

 

“Ini menjadi makna yang lebih dalam yang saya rasakan sebagai pengalaman saya sendiri di bulan Ramadan tahun ini,” sambung Retno.

 

Bagi Indonesia, tegasnya, pilihan terakhir adalah satu-satunya jawaban yang logis. “Kami tetap berkomitmen meringankan beban warga Palestina dengan terus mengirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan bantuan kemanusiaan, melipatgandakan kontribusi kita kepada UNRWA dan terus mencari cara untuk memberikan bantuan yang mendesak bantuan yang dibutuhkan,” katanya.

 

Retno mengimbau agar merayakan Ramadan sebagai waktu untuk mengkatalisasi upaya untuk mengadvokasi perdamaian, untuk dialog dan untuk dunia di mana tidak ada anak yang harus menanggung beban konflik.

 

“Mari kita peringati Ramadhan sebagai momentum solidaritas kemanusiaan yang melampaui agama, etnis dan batas negara,” serunya.

 

“Semoga semangat Ramadhan menjadi pancaran cahaya yang menerangi kita secara spiritual danmenerangi jalan kita menuju solidaritas global,” tutup Retno.

 

Pejambon Iftar dihadiri para duta besar negara sahabat, seperti dari Jepang, Palestina, Ukraina, Inggris, Jerman, kawasan Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)