Direktur Operasi SIG Reni Wulandari (kiri). Foto: dok SIG.
Ade Hapsari Lestarini • 4 November 2024 21:11
Jakarta: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menegaskan aspek keselamatan menjadi fokus utama SIG dalam seluruh kegiatan operasional Perusahaan, termasuk dalam kegiatan pertambangan. Semangat ini didukung oleh komitmen yang kuat dari top management melalui kebijakan yang terintegrasi dan pengawasan yang berkesinambungan.
"Bagi SIG, aspek keselamatan bukan hanya sekadar angka-angka dalam KPI (key performance indicator), tetapi bagaimana Perusahaan menjaga keselamatan pekerja dari kecelakaan kerja yang bisa mengancam kelangsungan hidupnya dan merenggut kebahagiaan keluarganya di rumah," kata Direktur Operasi SIG Reni Wulandari, dalam keterangan tertulis, Senin, 4 November 2024.
SIG memiliki sistem manajemen yang mengintegrasikan seluruh aspek pada kegiatan operasionalnya, mulai dari manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) hingga manajemen mutu, sesuai standar dan regulasi yang berlaku.
Salah satu peran top management untuk meningkatkan aspek keselamatan adalah dengan merilis kebijakan 20 Corporate Life Saving Rules berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 036/Kpts/Dir/2023 sebagai pedoman kerja sehari-hari.
Kebijakan 20 Corporate Life Saving Rules
Reni Wulandari menjelaskan, kebijakan 20 Corporate Life Saving Rules berisi aspek-aspek keselamatan yang disusun berdasarkan faktor penyebab kematian utama (
major killer) di pabrik semen, mulai dari pertambangan sampai penggilingan akhir. Semua diidentifikasi secara statistik dan
historical, apa saja yang menjadi sumber kecelakaan ataupun membahayakan, sehingga dapat menjadi pegangan karyawan dalam menjalankan tugasnya.
Pada aspek keselamatan pertambangan, manajemen SIG secara khusus telah menyusun Program Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP), sekaligus menerbitkan Surat Keputusan tentang Manajemen Risiko No. 016418/MR/SKD/50000026/04.2023, serta Surat Keputusan Direksi tentang Struktur Organisasi SMKP No. 029/Kpts/Dir/2023. Program SMKP yang dijalankan oleh SIG telah sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018.
"Pada program SMKP, SIG fokus pada dua hal, baik yang sifatnya lagging indicator maupun leading indicator, sehingga aspek pencegahan maupun aspek pengukuran dan
monitoring sama-sama diperkuat. Mulai dari manajemen risiko,
safety observation tour, management safety campaign dan total
productive maintenance. Ini semua tidak hanya melibatkan pekerja tetapi juga para pimpinan unit kerja dan pimpinan tertinggi Perusahaan," ujar Reni Wulandari.
Reni menambahkan, sebagai upaya peningkatan pengelolaan kesalamatan
pertambangan, SIG menerapkan Driving Monitoring System (DMS) pada aktivitas pertambangan sejak 2022. DMS adalah inovasi sistem pemantauan aktivitas pengangkutan material tambang secara
realtime di SIG Pabrik Tuban dengan memasang
In-cabin Camera dan
Fatigue Sensor pada kendaraan operasional untuk mencegah
accident akibat
fatigue dan
unsafe action.
Direktur Operasi SIG Reni Wulandari (kanan). Foto: dok SIG.
Selain itu, SIG juga menciptakan inovasi sistem pemantauan tambang terintegrasi berbasis teknologi digital, Quarry Mining Command Center (QMCC). Teknologi ini bekerja dengan menampilkan seluruh informasi dari aplikasi pengawasan tambang pada layar pusat kontrol yang dipantau oleh petugas yang bertindak sebagai komando operasional. QMCC membantu optimalisasi aktivitas pengawasan dan membuat operasional tambang menjadi lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pengawasan langsung yang membutuhkan banyak koordinasi dan waktu.
Sejak transformasi keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan pada 2018 hingga saat ini, SIG Pabrik Tuban berhasil mencatatkan
zero accident, zero frequency accident rate, zero severity accident rate, dan
leading indicator safety performance dengan hasil 100 persen. Secara khusus, Reni Wulandari menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada segenap karyawan dan kontraktor yang telah dan akan terus berperan aktif dalam transformasi budaya keselamatan kerja.
"SIG berkomitmen untuk senantiasa melaksanakan pengelolaan keselamatan pertambangan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi para pekerja. SIG juga senantiasa menerapkan
sharing session antar
operating company SIG terkait praktik pertambangan yang baik sebagai wujud komitmen
continuous improvement yang berkelanjutan dari seluruh perusahaan yang tergabung di SIG Group," kata Reni Wulandari.
Penghargaan dari Kementerian ESDM
Di sisi lain, SIG meraih penghargaan Prasetya Ahimsa dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas kesuksesan Perusahaan dalam pengelolaan keselamatan pertambangan mineral dan batu bara di Pabrik Tuban, Jawa Timur dan Pabrik Rembang, Jawa Tengah.
Penghargaan yang sama juga diraih oleh tiga anak usaha SIG, yaitu PT Semen Padang, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Tuban, dan PT Semen Baturaja Tbk.
Penghargaan diserahkan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Tri Winarno kepada Direktur Operasi SIG Reni Wulandari dalam rangkaian kegiatan Pertemuan Direksi Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara di Trans Luxury Hotel, Bandung, Jawa Barat, pada Jumat, 25 Oktober 2024.
Selain mewakili SIG menerima penghargaan, Reni Wulandari juga menjadi narasumber dalam Sharing Session dan Diskusi tentang Peran Pimpinan Puncak dalam Pengelolaan Keselamatan Pertambangan.