Tumpukan sampah di kawasan Kotabaru, Kota Yogyakarta. Metrotvnews.com/ Ahmad Mustaqim
Yogyakarta: Kota Yogyakarta berada dalam bayangan ancaman peningkatkan kasus penyakit. Tumpukan sampah di berbagai lokasi yang belum terselesaikan bisa jadi pemicu peningkatan penyakit saat musim hujan.
"(Potensi penyakit akibat banyak sampah) selain lepto (leptospirosis) itu diare, penyakit kulit, tapi penyakit kulit juga tidak begitu," kata Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, di Yogyakarta, Senin, 11 November 2024.
Endang juga mengatakan hepatitis dan tipes juga potensial muncul dari faktor kebersihan air dan sampah. Ia mengatakan penyakit flu, ifeksi saluran pernapasan (ISPA), dan gondongan juga mengintai dalam situasi itu.
"Kemudian kemarin-kemarin cukup banyak gondongan, sebagian anak-anak usia SD. kalau gondongan antisipasinya ya bagaimana kita menjaga kesehatan," jelasnya.
Ia mengatakan dalam beberapa kasus penyakit memiliki gejala hampir mirip, seperti flu dan demam yang berkaitan dengan gondongan hingga tipes. Menurut dia, pemakaian alat pelindung diri (APD) seperti masker akan jadi salah satu faktor mencegah penularan penyakit tersebut.
Sementara banyaknya sampah masih jadi persoalan dalam penanganannya dinilai perlu edukasi ke masyarakat untuk meminimalisasi dengan pemilahan dari sumbernya. Selain sampah berdampak pada pencemaran udara atau bau tak sedap, juga meningkatkan ancaman leptospirosis dari sana.
"Kasus lepto masih sedikit, dan sementara ini belum ada peningkatan yang signifikan, ya kalau bisa jangan meningkat. Kami juga terus mengajak masyarakat bagaimana meminimalisasi sampah," ungkapnya.
Ia menambahkan perilaku hidup sehat hingga makanan cukup gizi akan jadi bagian penting mengantisipasi keterpaparan penyakit. Kemudian, kemanan diri harus ditingkatkan berdasarkan kerentanan di lokasi beraktivitas.
"Yang jelas harus pakai APD kalau mau berhubungan dengan sampah, atau resik-resik (bersih-bersih) atau kerja bakti. Bisa pakai sarung tangan, bisa pakai sepatu boot. Karena kencing tikus bisa di mana-mana. Jadi lebih kepada masyarakat untuk lebih peduli dan waspada," ujarnya.