Dino Patti Djalal: Prabowo Coba Rangkul Dua Negara Besar di Asia

Founder FPCI Dino Patti Djalal. (FPCI)

Dino Patti Djalal: Prabowo Coba Rangkul Dua Negara Besar di Asia

Willy Haryono • 7 April 2024 14:41

Jakarta: Prabowo Subianto telah mengunjungi Tiongkok dan Jepang belum lama ini dalam kapasitasnya sebagai presiden terpilih. Ia telah bertemu langsung Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Fumio Kishida.

Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan ada tiga poin penting yang perlu menjadi perhatian dalam kunjungan Prabowo ke Tiongkok dan Jepang ini.

"Pertama, Tiongkok dengan cerdik sedang melakukan diplomasi proaktif untuk merangkul presiden terpilih Indonesia," kata Dino dalam keterangan video di akun YouTube Sekretariat FPCI.

"Dengan lanskap politik luar negeri Tiongkok, di mana Asia Tenggara adalah teater paling dekat dan strategis, dan Indonesia juga merupakan negara terbesar di ASEAN, Tiongkok memandang Indonesia sebagai negara yang sangat penting," sambungnya.

Dalam konteks rivalitas dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, Tiongkok juga menilai penting untuk terus menjalin hubungan baik dengan Indonesia. Beijing mulai khawatir melihat Filipina yang dipandangnya semakin dekat ke Amerika Serikat dan semakin menjauhi Negeri Tirai Bambu.

Undangan yang dikirim Tiongkok ke Prabowo adalah dalam kapasitasnya sebagai presiden terpilih dan sebagai Ketua Partai Gerindra.

"Tiongkok ingin dari awal menunjukkan penghormatan ke presiden terpilih. Its Asian things to do, sekaligus kesempatan membuat rapor pribadi antara Xi Jinping dan presiden terpilih Prabowo," tutur Dino.

Balancing Game

Saat tiba di Beijing, Prabowo langsung bertemu Xi Jinping, orang nomor satu di negara tersebut. Dino menilai hal ini mencerminkan upaya Tiongkok untuk memberi perhatian politik dan perlakuan protokoler khusus kepada figur yang akan memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan.

"Prabowo juga mengirim pesan secara tidak langsung ke AS, bahwa mereka tidak bisa take for granted hubungan baiknya dengan indonesia. Dalam 10 tahun terakhir, AS cenderung sebagai pihak yang catch up dalam hubungan diplomatik dengan Indonesia," tutur Dino.

Tahun lalu, hubungan Indonesia-AS naik level menjadi Comprehensive and Strategic Partnership. Tapi secara sejarah, hubngan Indonesia-AS kerap "naik turun, panas dingin" dari sisi intensitas, terutama menjelang atau setelah pemilu.

"Hubungan Prabowo ke Tiongkok juga mengingatkan bahwa jika AS tidak telaten dalam menjaga hubungan dengan Indonesia, maka Indonesia masih memiliki banyak opsi lain dalam hal polugri," tutur Dino.

Setelah dari beijing, Prabowo langsung mengunjungi Jepang. Menurut Dino, pemilihan kunjungan ini mencerminkan upaya Prabowo dalam menerapkan balancing game atau keseimbangan terkait politik luar negeri Indonesia.

Di Indo Pasifik, lanjut Dino, jepang masuk dalam keanggotaan Quad bersama AS, Australia dan India. Saat ini, Jepang juga semakin dekat dengan AUKUS, atau kerja sama militer antara AS, Inggris dan Australia.

"Quad dan AUKUS ditentang Tiongkok, dan Tiongkok juga menuduh ada upaya pembentukan Mini-Asian NATO," sebut Dino.

Bebas Aktif

"Kunjungan ke Jepang menunjukkan bahwa Prabowo bisa bermain di dua lini yang saling bersaing, sekaligus menjaga hubungan berimbang antar dua negara besar di Asia," sambungnya.

Berbeda dengan Joko Widodo, yang dalam lima tahun pertama cenderung tidak tertarik pada polugri, Prabowo dinilai Dino tampak jauh lebih berminat jadi pemain internasional.

Prabowo disebut Dino dapat membuat wajah baru di bidang polugri Indonesia, yang dalam sembilan tahun terakhir cenderung tidak banyak bergeopoitik, transaksional, reaktif dan banyak mengandalkan diplomasi optik.

Sejak masih menjadi kandidat capres, Prabowo berulang kali menegaskan akan melanjutkan politik bebas aktif Indonesia.

Menurut Dino, bebas aktif di sini adalah prinsip, bukan strategi. Walau tetap polugri bebas aktif, Prabowo disebutnya akan merintis juga strategi hubungan internasionalnya sendiri.

"Sesuai dengan sejarah Indonesia modern, tidak pernah ada presiden yang sepenuhnya melanjutkan polugri sebelumnya. Selalu ada yang baru dan selalu ada variasi," ungkap Dino.

Akhir kata, Dino mengatakan bahwa dari kunjungan Prabowo ke Tiongkok dan Jepang, "kita dapat menyampaikan bahwa The Game is On!" pungkasnya.

Baca juga:  Ketua Komisi I DPR: Kunjungan Prabowo ke Tiongkok Bantu Redam Ketegangan Kawasan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)