Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 26 December 2023 21:22
Beijing: Pemerintah Tiongkok mengatakan keterlibatan Tiongkok dalam proyek gas alam cair LNG-2 Arktik Rusia tidak boleh menjadi sasaran intervensi atau pembatasan pihak ketiga mana pun.
Tiongkok merespon aksi Amerika Serikat yang menjatuhkan sanksi terhadap LNG-2 Arktik Rusia pada November sebagai bagian dari paket tindakan baru terhadap Moskow atas perang di Ukraina. Proyek LNG-2 Arktik dijadwalkan mulai berproduksi pada awal 2024.
Menurut sumber, pemegang saham pengendali Rusia Novatek telah menyatakan force majeure akibat sanksi AS. Outlet berita Rusia Kommersant melaporkan perusahaan minyak milik negara Tiongkok, CNOOC dan China National Petroleum Corp (CNPC), keduanya merupakan pemangku kepentingan, juga telah menyatakan force majeure dalam proyek tersebut.
"Kerja sama ekonomi antara Tiongkok dan Rusia merupakan kepentingan bersama kedua negara dan tidak boleh diintervensi atau dibatasi oleh pihak ketiga mana pun,", kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning, dilansir Channel News Asia, Selasa, 26 Desember 2023.
Seperti diketahui, Novatek memegang 60 persen saham dalam proyek tersebut, sementara CNOOC dan CNPC masing-masing memiliki 10 persen saham, begitu pula TotalEnergies dari Prancis dan konsorsium Mitsui & Co dan Co dari Jepang. JOGMEC.
“Tiongkok selalu menentang sanksi sepihak dan yurisdiksi jangka panjang tanpa dasar hukum internasional,” tambah dia.