Sudah Melemah, IHSG Tertekan Penurunan Harga Komoditas

IHSG memerah. Foto: MI.

Sudah Melemah, IHSG Tertekan Penurunan Harga Komoditas

Arif Wicaksono • 25 April 2024 10:25

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi dibuka melemah setelah BI menaikkan suku bunga acuan.
 

baca juga:

IHSG Dibuka Langsung Menghijau


IHSG melemah 7,11 poin atau 0,10 persen ke posisi 7.167,41 pada pembukaan perdagangan Kamis, 25 April 2024. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 2,06 poin atau 0,22 persen ke posisi 929,29.

Usaha Bank Indonesia (BI) menaikkan BI Rate yang di luar ekspektasi konsensus yang mempertahankan BI Rate di angka enam persen bisa mendorong arus modal masuk ke pasar keuangan indonesia.

MNC Sekuritas melihat langkah BI menaikkan suku bunga acuan bertujuan untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah penguatan USD dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
 
"Kami meyakini kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui optimalisasi instrumen moneter, intervensi pasar valas, dan strategi operasional yang pro pasar seperti SRBI, SVBI, dan SUVBI, serta instrumen penempatan valas seperti DHE SDA, akan menarik minat portofolio asing. masuknya dana dari luar negeri," tegas MNC Sekuritas.

Sementara itu, Samuel Sekuritas  memperkirakan IHSG berpotensi sideways pada hari ini, seiring dengan sentimen menguat dari pergerakan bursa global dan bursa regional serta melemahnya mayoritas harga komoditas.

Laju Wall Street

Sementara itu laju Wall Street bervariasi pada perdagangan kemarin (Kamis WIB). Indeks komposit S&P 500 menambah kenaikan 0,02 persen menjadi 5.071,63. Indeks komposit Dow Jones Industrial Average turun 42,77 poin atau 0,11 persen menjadi 38.460,92. Nasdaq Composite naik tipis 0,1 persen untuk menyelesaikan sesi di 15.712,75.

Pasar saham tertekan kenaikan imbal hasil Treasury naik, menekan saham. Pada titik tertingginya hari ini, imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun yang menjadi acuan mencapai 4,67 persen sedangkan tingkat obligasi dua tahun melampaui 4,95 persen.
 
Pergerakan tersebut terjadi menjelang rilis data ekonomi utama AS. Angka PDB kuartal pertama akan dirilis Kamis pagi, sedangkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti, ukuran inflasi Federal Reserve akan dirilis Jumat. Investor khawatir inflasi tidak akan mereda secepat yang diantisipasi, sehingga meningkatkan kekhawatiran The Fed mungkin tidak akan menurunkan suku bunganya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)