Paslon Wahyu-Ramzy Menang Pilkada Cianjur

Cianjur: Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur nomor urut 2, Muhammad Wahyu Ferdian-Ramzy Geys Thebe, memperoleh suara terbanyak hasil pemungutan suara Pilkada 2024. Pasangan calon yang diusung Partai NasDem, Gerindra, PSI, Partai Ummat, dan Partai Buruh itu meraih sebanyak 442.321 suara (44,41%).

Perolehan suara paslon nomor urut 2 mengalahkan pasangan calon Herman Suherman-Muhammad Solih Ibang yang merupakan petahana. Pasangan nomor urut 1 itu memperoleh 417.774 suara (39,13%). Sedangkan pasangan calon nomor urut 3 Deden Nasihin-Neneng Efa Fatimah memperoleh 207.423 suara (19,43%).

Dengan hasil tersebut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur menetapkan Muhammad Wahyu Ferdian-Ramzy Geys Thebe sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Cianjur. Penetapannya dilakukan pada Jumat, 6 Desember setelah selesai dilaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan hasil perolehan suara dan penetapan hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur.

Pada Pilkada 2024, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 1.816.688 suara. Pada pelaksanannya, yang menggunakan hak suara sebanyak 1.120.929 suara dengan rincian sebanyak 1.067.518 suara sah dan 53.411 suara tidak sah.

Ketua KPU Kabupaten Cianjur, Muchammad Ridwan, mengatakan pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi sudah sesuai tahapan Peraturan KPU Nomor 18/2024. Di Kabupaten Cianjur, pleno rekapitulasi dilaksanakan pada 3-6 Desember 2024.
 

Baca: Rekapitulasi Sementara Pilkada Jakarta: Pramono-Rano Selangkah Lagi Menang

"Secara keseluruhan, pleno berjalan lancar. Tidak ada kendala signifikan," kata Ridwan, Jumat sore, 6 Desember 2024.

Namun Ridwan tak memungkiri, selama pleno kendalanya tak jauh dari interupsi atau keberatan dari saksi pasangan calon.  Tapi hal itu merupakan sebuah dinamika yang memang salurannya sudah diatur pada PKPU. 

"Ini kan pleno rekapitulasi hasil perolehan suara. Selama berjalannya pleno, kita live streaming di kanal Youtube. Sebelum menetapkan rekapitulasi hasil suara, kita bagikan dulu D hasil ke semua saksi paslon untuk mencermati. Setelah dicermati kita bacakan, lalu dibuka ruang ada keberatan atau tidak ataupun sudah sesuai dengan D hasil," pungkasnya.

Divisi Teknis KPU Kabupaten Cianjur, Abdul Latif, menambahkan seluruh proses tahapan Pilkada 2024 sudah dilalui berdasarkan aturan dan ketentuan. Rujukannya Undang-Undang Nomor 10/2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah.

"Kemudian tahapan rekapitulasi diatur secara spesifik melalui PKPU Nomor 18/2024 dari mulai persiapan hingga penetapan," jelas Latif.

Menurutnya, kalaupun ada pihak yang keberatan dengan penetapan hasil perolehan suara, KPU mengakomodir apapun masukan dalam proses rekapitulasi. Pleno pun dilakukan secara terbuka agar diketahui semua masyarakat. "Jadi, kita selalu berpedoman kepada aturan dan ketentuan," pungkasnya.