Meski Masih Optimis, Indeks Keyakinan Konsumen Turun Jadi 123,3

Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

Meski Masih Optimis, Indeks Keyakinan Konsumen Turun Jadi 123,3

Media Indonesia • 8 July 2024 17:03

Jakarta: Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2024 tercatat berada di level 123,3. Kendati masih berada di level optimis, indeks tersebut lebih rendah, atau turun dari posisi bulan sebelumnya yang berada di level 125,2.
 
Bank Indonesia (BI) menilai posisi tersebut masih mencerminkan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat. "Ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen Juni 2024 sebesar 123,3 yang berada pada level optimis, berada di atas 100," ujar Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dikutip dari siaran pers, Senin, 8 Juli 2024.
 
Indeks yang memengaruhi posisi IKK, yakni Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini juga tercatat mengalami penurunan, dari 115,4 di Mei 2024 menjadi 112,9 pada Juni 2024. Demikian halnya dengan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang turun dari 135,0 di Mei 2024 menjadi 133,8 pada Juni 2024.
 
Berdasarkan kelompok pengeluaran, IKK tercatat hanya mengalami kenaikan pada kelompok masyarakat dengan pengeluaran di atas Rp5 juta, yakni dari 127,8 di Mei 2024 menjadi 130,3 pada Juni 2024.
 
Namun dari survei BI juga didapati bahwa optimisme responden terhadap penghasilan meningkat di seluruh kelompok pengeluaran. Sementara ekspektasi konsumen terhadap penghasilan tercatat turun dari 139,0 pada Mei 2024 menjadi 138,0 di Juni 2024.
 

Baca juga: Cadangan Devisa RI Naik Tipis pada Juni 2024
 

Ekspektasi ketersediaan lapangan kerja turun

 
Sedangkan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja juga mengalami penurunan dari 134,5 di Mei 2024 menjadi 131,7 pada Juni 2024. Penurunan tipis terjadi pada ekspektasi kegiatan usaha dari 131,6 menjadi 131,5.
 
BI turut mendapati rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 73,0 persen menjadi sebesar 73,9 persen.
 
Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) mengalami penurunan dari 10,3 persen menjadi sebesar 9,6 persen. Proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat relatif stabil dibandingkan proporsi pada bulan sebelumnya, yaitu sebesar 16,5 persen.
 
(M ILHAM RAMADHAN)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)