Komunitas Ran Trade menyambangi panti asuhan di Jakarta, 16 November 2025.
16 November 2025 16:58
Jakarta: Sehari usai menggelar seminar edukasi trading yang dihadiri ratusan peserta, Ranto Siagian atau yang dikenal sebagai Bang Ran bersama komunitas Ran Trade menutup rangkaian kegiatan dengan menyambangi panti asuhan di Jakarta, Minggu 16 November 2025.
Bagi Bang Ran, kunjungan ini memiliki makna yang jauh lebih dalam dari sekadar kegiatan amal. Momen ini adalah sebuah napak tilas spiritual. Pria yang lahir pada 25 Agustus 1998 ini pernah merasakan pahit manisnya tumbuh besar di panti asuhan akibat keterbatasan ekonomi keluarga.
"Berdiri kembali di tempat seperti ini, namun dengan kondisi yang berbeda, memberikan rasa syukur yang luar biasa. Ini pengingat bagi saya bahwa roda kehidupan berputar, dan ada campur tangan Tuhan serta bantuan banyak orang dalam setiap pencapaian," ujar Bang Ran.
Suasana haru yang sempat menyelimuti awal kedatangan rombongan segera mencair menjadi suasana yang menyenangkan. Para anggota komunitas Ran Trade yang hadir tampak membaur tanpa jarak dengan anak-anak panti asuhan.
Agenda diisi dengan berbagai hiburan interaktif. Bang Ran dan tim mengajak anak-anak bernyanyi bersama dan menggelar berbagai permainan sederhana yang memancing gelak tawa. Puncaknya, acara ditutup dengan makan bersama.
Dalam momen tersebut, tidak terlihat adanya batasan antara mentor, anggota komunitas, maupun anak-anak panti, semua duduk bersama menikmati hidangan dalam suasana kekeluargaan.
Kegiatan ini sekaligus membuktikan kekompakan komunitas Ran Trade. Di luar aktivitas teknis menganalisis grafik pasar dan mengejar profit, para anggotanya menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi.
Perjalanan Bang Ran dari seorang anak panti yang berjuang keras, hingga kini menjadi pengusaha sukses dengan beragam prestasi, mulai dari juara karate hingga musik menjadi inspirasi tersendiri.
Kunjungan ini menjadi penutup yang manis dari rangkaian agenda Bang Ran di Jakarta. Ia menegaskan bahwa kesuksesan sejati tidak diukur dari seberapa tinggi pencapaian pribadi, melainkan seberapa besar dampak positif yang bisa dibagikan kepada sesama.