Angka Stunting Balita di Kota Bandung Masih Tinggi

Pemkot Bandung targetkan penurunan stunting khususnya pada balita. Media Indonesia/ Ilustrasi

Angka Stunting Balita di Kota Bandung Masih Tinggi

Media Indonesia • 30 September 2024 13:13

Bandung: Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung Jawa Barat (Jabar), hingga saat ini kasus gangguan pertumbuhan pada anak (stunting) di Kota Bandung, mencapai 16,3 persen atau sekitar 6.142 balita. Walaupun angka tersebut masih dibilang tinggi, namun dibanginkan dengan kondisi pada 2022 yang mencapai 22 persen, mengalami penurunan.

Kepala DPPKB Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, mengatakan angka stunting di Kota Bandung mengalami penurunan sejak 2022 hingga 2023. Melalui berbagai program yang ada, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pun, juga menargetkan penurunan stunting pada tahun 2024.

"Pada tahun 2023, sekitar 16,3 persen dan target di tahun 2024, menjadi 14 persen," kata Kenny di Kota Bandung, Senin, 30 September 2024.
 

Baca: Jurus Jitu Pemkab Tangerang Tekan Angka Stunting
 
Menurut Kenny kasus stunting saat ini tidak hanya dijumpai pada
masyarakat kelas menengah atau kelas bawah. Fenomena tersebut juga menyasar kalangan menengah ke atas. Ini diakibat kurangnya edukasi kepada kalangan kelas menengah tersebut.

"Jadi stunting tidak hanya dialami oleh masyarakat menengah ke bawah, tetapi juga kepada menengah ke atas yang ada di Kota Bandung," jelasnya.

Kenny menjelaskan stunting dapat disebabkan minimnya pola asuh yang dilakukan ibu-ibu muda. Mereka belum teredukasi, secara optimal sehingga kurang memperhatikan hal-hal urgen untuk pertumbuhan buah hatinya.

Sementara Bendahara Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung Atti S Nurhayati mengatakan, pihaknya terus berkomitmen mendukung
penurunan angka stunting. Oleh karena itu, IAI Kota Bandung terus
melakukan penyuluhan kepada masyarakat, termasuk kegiatan yang menyasar ibu-ibu yang ada di  kecamatan-kecamatan Kota Bandung.

"Asupan gizi untuk anak-anak tidak hanya penting dilakukan pada saat mereka masih berusia balita, pada usia remaja pun mereka harus disiapkan
gizinya. Di antara hal-hal yang perlu diperhatikan adalah asupan zat besi, sehingga mereka terhindar dari anemia," ungkap Atti.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)