Zoom. Foto: Unsplash.
San Francisco: Zoom Video Communications menaikkan perkiraan laba dan pendapatan tahunannya. Hal ini dibantu oleh kuatnya permintaan untuk portofolio produknya karena perusahaan terus mengadopsi sistem kerja hybrid.
Zoom berhasil membukukan pendapatan sebesar USD1,14 miliar, naik 3,2 persen, untuk kuartal pertama yang berakhir 30 April dan di atas ekspektasi analis sebesar USD1,13 miliar. Zoom melaporkan laba yang disesuaikan triwulanan sebesar USD1,35 per saham, juga di atas perkiraan USD1,20 per saham.
Pandangan optimistis ini menunjukkan upaya Zoom untuk menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dan memperluas jangkauan layanannya telah berhasil.
"Kami terus mengintegrasikan AI di seluruh platform kami termasuk Zoom Contact Center dan Zoom Workplace, platform kolaborasi kami yang didukung AI," kata CEO Zoom Eric Yuan, dilansir
Channel News Asia, Selasa, 21 Mei 2024.
Perusahaan kini memperkirakan pendapatan pada 2025 sekitar USD4,61 miliar hingga USD4,62 miliar, naik dari perkiraan sebelumnya sekitar USD4,6 miliar. Angka ini di atas prediksi analis yang memperkirakan pendapatan sebesar USD4,61 miliar.
Berdasarkan penyesuaian, perusahaan memperkirakan laba setahun penuh antara USD4,99 dan USD5,02 per saham, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya antara USD4,85 dan USD4,88.
Sinergi dengan AI
Untuk kuartal kedua tahun ini, Zoom memperkirakan pendapatan antara USD1,145 miliar dan USD1,150 miliar, sedikit di bawah perkiraan rata-rata analis sebesar USD1,15 miliar.
Perusahaan ini memperkenalkan Zoom Workplace, platform kolaborasi terbuka yang didukung AI pada Maret, bersama dengan perluasan pendamping AI baru untuk pengguna berbayar.
Zoom, bersama dengan platform seperti Microsoft Teams dan Cisco Webex, adalah favorit pandemi, yang menjadi tujuan sebagian besar bisnis dan individu, untuk terhubung dengan karyawan dan teman.
Streaming