Wakil Presiden AS Kamala Harris dan eks presiden Donald Trump. (EPA-EFE/NYTIMES)
Willy Haryono • 11 September 2024 08:28
Pennsylvania: Debat perdana antara calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Kamala Harris dan rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump, dimulai di Pennsylvania pada Selasa malam, 10 September 2024, waktu lokal.
Isu pertama yang ditanyakan moderator ABC News kepada Harris adalah mengenai ekonomi, yang disambutnya dengan pernyataan mengenai masa kecilnya di keluarga kelas menengah.
Harris mengatakan bahwa dirinya berencana membuat rencana ekonomi bertajuk “Ekonomi Kesempatan,” di mana kelas menengah dan kelas pekerja akan mendapat potongan pajak.
“Sebaliknya, rival saya, berencana melakukan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, yaitu memotong pajak bagi miliarder dan perusahaan-perusahaan besar, yang akan berujung pada defisit negara sebesar USD5 triliun,” ujar Harris, menyerang rekam jejak Trump saat menjadi presiden.
Merespons serangan Harris, Trump mengalihkan perhatian dari pajak ke inflasi di era Presiden AS Joe Biden. Menurutnya, inflasi saat ini telah merusak negara, dan menyebutnya sebagai inflasi terburuk dalam sejarah Negeri Paman Sam.
Trump tiba-tiba menyinggung masalah keimigrasian walau moderator belum mempersilakan kedua capres untuk membicarakannya. Trump mengatakan bahwa di era Biden-Harris, jutaan orang dari penjara di negara lain telah memasuki AS.
Ia mengatakan para imigran ini telah merebut pekerjaan dari etnis Afrika Amerika dan Hispanik Amerika.
“Serikat pekerja akan segera terdampak. Lihat saja nanti apa yang akan terjadi di kota-kota di seantero AS,” tutur Trump.
Baca juga: Harris Antisipasi Kemungkinan Serangan Trump pada Isu Perbatasan