Pasar Modal Indonesia Masih 'Tokcer'!

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman. Foto: dok Metrotvnews.com

Pasar Modal Indonesia Masih 'Tokcer'!

Ade Hapsari Lestarini • 30 December 2024 22:52

Jakarta: Kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai masih menunjukkan daya saing yang kompetitif dibandingkan dengan bursa global lainnya.

"Saya bangga melaporkan, pasar modal kita tidak hanya bertahan di tengah ketidakpastian global tetapi juga terus menunjukkan daya saing yang tinggi, baik di ASEAN maupun dalam skala global," ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman, saat penutupan perdagangan BEI 2024, di Main Hall BEI, Senin, 30 Desember 2024.

Iman membeberkan, pencapaian positif terlihat dari meningkatnya antusiasme masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Total investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi, dan reksa dana meningkat menjadi 14,84 juta investor.

Sementara itu, khusus untuk investor saham, terdapat peningkatan lebih dari satu juta investor saham menjadi 6,37 juta investor saham. Sedangkan dari sisi partisipasi investor, rata-rata investor yang aktif bertransaksi per 24 Desember 2024 mencapai 147 ribu per hari.

Selain itu, jika dilihat dari jumlah kepemilikan investor, porsi transaksi investor ritel masih stabil, yakni sebesar 32,8 persen, namun terlihat peningkatan pada porsi transaksi investor institusi asing dengan porsi transaksi mencapai lebih dari 36,6 persen dari total rata-rata nilai transaksi harian per November 2024.


Ilustrasi logo BEI: Foto: Medcom.id

 

Baca juga: Meski Tren Melemah, IHSG Sentuh Rekor Level 7.905 Jelang Penutupan Perdagangan BEI

Peningkatan jumlah investor pasar modal Indonesia


"Peningkatan jumlah investor di pasar modal Indonesia juga merupakan hasil upaya edukasi dan sosialisasi pasar modal yang masif serta menjangkau masyarakat secara luas," jelas dia.

Hingga 27 Desember 2024, di seluruh Indonesia telah berlangsung 33.955 kegiatan edukasi, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 57,4 juta orang. Dari seluruh kegiatan tersebut, BEI tetap mengoptimalisasi pemanfaatan teknologi dengan tetap melaksanakan kegiatan secara daring.

Adapun dari sisi suplai, BEI telah berhasil meraih sejumlah Pencatatan Efek baru meliputi 41 saham baru, 143 emisi obligasi dan sukuk, satu ETF baru, serta 495 waran terstruktur pada 2024 ini.

Berdasarkan data dari EY Global IPO Trends 2024, Jumlah Pencatatan Saham Baru di BEI menempati peringkat ke-10 di dunia dari sisi jumlah IPO, dengan total fund-raised IPO saham mencapai Rp14,3 triliun. Dengan demikian, total Perusahaan Tercatat Saham sampai dengan saat ini telah mencapai 943 perusahaan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)