Presiden Prabowo dan PM Inggris Dukung Solusi Dua Negara dalam Isu Gaza

Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan PM Inggris Keir Starmer di kator Perdana Menteri Inggris. Foto: Kantor Perdana Menteri Inggris/No10 Downing Street.

Presiden Prabowo dan PM Inggris Dukung Solusi Dua Negara dalam Isu Gaza

Fajar Nugraha • 21 November 2024 23:30

London: Ketika melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prabowo Subianto menyempatkan melakukan pembahasan mengenai Gaza. Tidak hanya kedua pemimpin juga sepakat untuk mengembangkan kapal freegat Merah Putih.

“Berdasarkan komitmen kami untuk berkontribusi pada perdamaian dan keamanan internasional, kami sepakat untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan dan keamanan, termasuk melalui dialog Pertahanan-Luar Negeri 2+2 yang baru,” sebut PM Starmer dalam pernyataannya yang dikutip dari  Kantor Perdana Menteri Inggris/No10 Downing Street.

“Disepakati juga kemitraan yang lebih erat di bidang keamanan siber, dan melanjutkan kerja sama kami dalam penanggulangan terorisme, dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait,” ungkap Starmer.

Kedua pemimpin tidak lupa untuk membahas mengenai konflik di Timur Tengah, khususnya yang terjadi di Gaza dan Lebanon saat ini.

“Kami menyampaikan keprihatinan yang sebesar-besarnya atas situasi kemanusiaan yang serius di Gaza, dan menyerukan gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera, penyaluran bantuan kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan, kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional, dan de-eskalasi di semua pihak,” ujar pernyataan bersama dari kedua kepala negara.

“Kami menegaskan kembali komitmen kami terhadap solusi dua negara, dengan menekankan bahwa solusi tersebut tetap menjadi satu-satunya solusi jangka panjang yang layak di mana Negara Palestina dan Israel yang merdeka hidup berdampingan dalam damai dan aman,” imbuh kesepakatan tersebut.



Presiden Prabowo Subianto di depan kantor Perdana Menteri Inggris. Foto: No10 Downing Street

Kami juga menyampaikan seruan kami untuk de-eskalasi konflik di Lebanon dan desakan untuk penyelesaian yang damai dan diplomatis. Inggris menyampaikan apresiasinya atas peran Indonesia dalam misi penjaga perdamaian Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL). Kami menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk memastikan perlindungan personel UNIFIL dan keamanan gedung PBB.

Inggris-Indonesia juga sepakat untuk melanjutkan kemitraan industri pertahanan kami, termasuk dalam pengembangan Program Kapal Fregat Serbaguna Merah Putih Indonesia. Arab Saudi mengantisipasi pertumbuhan kemitraan ini selama beberapa tahun mendatang, untuk lebih memperkuat kemampuan angkatan laut Indonesia serta industri pertahanan kami masing-masing, mendukung pekerjaan dan keterampilan bernilai tinggi di kedua negara.

Dalam konteks perang di Ukraina, kami menggarisbawahi komitmen kedua pemimpin menegakkan hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Agar perdamaian dapat berlangsung dengan adil dan berkelanjutan, perdamaian harus berpegang teguh pada prinsip kedaulatan dan integritas teritorial serta dibangun atas dasar keterlibatan dan dialog yang inklusif antara semua pihak.

“Kami selanjutnya sepakat bahwa instalasi nuklir harus diizinkan beroperasi dengan aman dan terjamin sesuai dengan prinsip IAEA; bahwa keamanan pangan global yang tidak terputus memerlukan navigasi komersial yang bebas, penuh, dan aman; bahwa semua tawanan perang harus dibebaskan sesuai dengan hukum internasional,” ucap PM Starmer.

Pada akhirnya kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat kerja sama kami di forum multilateral, termasuk PBB, G20, dan ASEAN, dan menegaskan kembali komitmen kami untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)