Bentrokan di Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon Tewaskan 5 Orang, 52 Terluka

Asap dari bentrokan antara Fatah dan faksi bersenjata lainnya di kamp Ein El Hilweh di Lebanon, 10 September 2023. (AP/Bilal Hussein)

Bentrokan di Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon Tewaskan 5 Orang, 52 Terluka

Willy Haryono • 11 September 2023 15:59

Ein El Hilweh: Lima orang tewas dalam bentrokan terbaru antara kelompok-kelompok Palestina yang bersaing di kamp pengungsi Ein El Hilweh di Lebanon selatan, menurut media lokal.

Sebanyak 52 orang lainnya juga terluka dalam kekerasan yang terjadi antara gerakan Fatah dan kelompok bersenjata di kamp tersebut pada hari Minggu, lapor kantor berita National News Agency pada Senin, 11 September 2023.

Bentrokan antara gerakan Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan faksi bersenjata lainnya telah mengguncang kamp pengungsi El Hilweh sejak Jumat lalu. Suara senjata berat dan peluru terdengar di seluruh kamp.

Tentara Lebanon mengatakan bahwa lima tentara juga terluka ketika beberapa peluru menghantam sebuah lokasi militer di dekat kamp tersebut.

Didirikan pada 1948, Ein El Hilweh adalah kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon dengan 50.000 orang terdaftar, menurut angka yang dikeluarkan PBB. Sementara statistik tidak resmi menyebutkan populasi kamp tersebut mencapai 70.000 orang.

Jumlah total pengungsi Palestina di Lebanon diperkirakan 200.000 orang, tersebar di 12 kamp yang sebagian besar berada di bawah kendali faksi Palestina.

Gencatan Senjata

Para pejabat Lebanon, badan keamanan dan PBB telah mendesak faksi-faksi yang bertikai untuk menyetujui gencatan senjata. Kepala sementara badan Keamanan Umum Lebanon Elias al Baysari mengatakan bahwa dia akan menghadiri pertemuan pada hari Senin ini antara faksi-faksi Palestina, dan mendesak mereka mencapai resolusi.

Faksi-faksi yang bentrok di kamp tersebut mengatakan pada hari Minggu kemarin bahwa mereka berencana mematuhi gencatan senjata.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan bahwa ratusan keluarga yang mengungsi dari kamp tersebut telah berlindung di masjid-masjid terdekat, sekolah-sekolah dan gedung pemerintah kota Sidon.

Paramedis Bulan Sabit Merah Palestina telah mendirikan pos di pintu masuk kamp untuk merawat korban luka dan memberikan paket makanan kepada keluarga pengungsi.

Baca juga:  Lagi! Bentrok Kembali Terjadi di Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)