Bom Klaster Tewaskan 37 Warga Yaman Sepanjang Agustus 2023

Warga memeriksa lokasi serangan udara koalisi Arab Saudi di Sanaa, Yaman, 18 Januari 2022. (AP Photo/Hani Mohammed)

Bom Klaster Tewaskan 37 Warga Yaman Sepanjang Agustus 2023

Willy Haryono • 3 September 2023 16:29

Sanaa: Bom klaster dan persenjataan yang tidak meledak, yang digunakan koalisi militer pimpinan Arab Saudi selama perang di Yaman, telah merenggut nyawa puluhan warga sipil sepanjang Agustus lalu, lapor Pusat Pekerjaan Ranjau Eksekutif Yaman (YEMAC).

YEMAC, dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu malam, mengumumkan bahwa 37 warga sipil, termasuk 12 anak-anak, tewas sepanjang Agustus akibat ledakan bom klaster yang kontroversial.

Pusat tersebut juga mengkritik PBB atas penangguhan pendanaan untuk operasi pembersihan ladang ranjau di Yaman selama dua bulan berturut-turut. PBB menarik dukungan keuangan meski tersedia dana dari Dana Kemanusiaan Yaman (YHF), tambahnya.

Melansir dari laman Mehr News Agency, Minggu, 3 September 2023, YEMAC menambahkan bahwa mereka telah menghubungi pejabat senior dari badan dunia tersebut dengan harapan dapat menyelesaikan masalah ini, namun sejauh ini permintaan mereka tidak terjawab.

Selain itu, YEMAC juga menekankan bahwa kelanjutan situasi saat ini akan mengakibatkan banyak warga Yaman menjadi cacat, terutama anak-anak.

Arab Saudi memulai mengintervensi perang Yaman pada Maret 2015, dengan meminta bantuan dari beberapa sekutu regionalnya termasuk Uni Emirat Arab, serta pengiriman besar-besaran persenjataan canggih dari Amerika Serikat dan Eropa Barat.

Pemerintah negara-negara Barat semakin memperluas dukungan politik dan logistik mereka ke Riyadh dalam upaya mereka yang gagal untuk mengembalikan kekuasaan di Yaman kepada bekas pemerintahan yang dibentuk oleh Saudi.

Mantan presiden pemerintah Yaman, Abedrabbo Mansour Hadi, mengundurkan diri dari kursi kepresidenan pada akhir 2014 dan kemudian melarikan diri ke Riyadh di tengah konflik politik dengan Ansarullah. Gerakan ini menjalankan urusan Yaman tanpa adanya pemerintahan yang berfungsi.

Perang tersebut selanjutnya menyebabkan terbunuhnya puluhan ribu warga Yaman dan mengubah seluruh negara menjadi lokasi krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)