Ilustrasi. FOTO: AFP
Angga Bratadharma • 2 August 2023 07:59
Islamabad: Pakistan mengumumkan kenaikan harga bensin dan solar untuk lebih mencerminkan kenaikan harga internasional. Hal itu juga dilakukan guna meningkatkan pendapatan demi memenuhi tujuan bailout dari Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF).
Mengutip Channel News Asia, Rabu, 2 Agustus 2023, dalam pernyataan video yang direkam, Menteri Keuangan Pakistan Ishaq Dar mengatakan, harga bensin akan dinaikkan 19,95 rupee Pakistan menjadi 272,95 rupee Pakistan (USD0,952) per liter dan solar sebesar 19,90 rupee menjadi 273,40 rupee per liter, meningkat 7,8 per liter untuk kedua bahan bakar.
Harga bahan bakar telah meningkat tajam di pasar global dalam 15 hari terakhir, kata Dar. Ia menambahkan bahwa pemerintahnya telah berusaha untuk meminimalkan kenaikan tersebut. Benchmark harga minyak mentah Brent naik 16 persen selama Juli.
Dia mengatakan negara itu tidak dalam posisi untuk menyimpang dari perjanjian siaga IMF yang diselesaikan pada 30 Juni setelah delapan bulan negosiasi mengenai langkah-langkah disiplin fiskal yang ketat.
"Anda semua tahu bahwa komitmen internasional yang kami miliki dengan IMF mengenai pungutan minyak," katanya.
Dia bisa saja mengumumkan kenaikan yang lebih kecil seandainya komitmen itu tidak ada. Adapun Islamabad berkomitmen untuk pungutan minyak hingga 50 rupee per liter di samping serangkaian tindakan yang menyakitkan, termasuk meningkatkan pendapatan tambahan, menaikkan harga energi, dan nilai tukar berbasis pasar, yang memicu inflasi bersejarah.
Dar tidak mengatakan berapa retribusi itu dalam pernyataannya, tetapi bulan lalu dia mengatakan pemerintah akan berusaha mempertahankannya sekitar 45 rupee per liter.
Lebih lanjut, IMF juga meminta Pakistan untuk mempertahankan kebijakan moneter yang ketat. Bank sentral memutuskan mempertahankan tingkat kebijakan pada 22 persen, dengan gubernurnya mengatakan persyaratan kebijakan ketat pemberi pinjaman tidak selalu berarti menaikkan tingkat suku bunga.