Ilustrasi bitcoin. Foto: dok Kliring Berjangka Indonesia.
Ade Hapsari Lestarini • 5 July 2023 11:09
Jakarta: Belakangan ini, dunia blockchain di Indonesia sedang sangat populer di kalangan masyarakat. Popularitas dunia blockchain melonjak saat pandemi ketika masyarakat hanya bisa melakukan aktivitas sehari-hari dari rumah. Aktivitas offline beralih ke online, membuat banyak masyarakat yang mulai tertarik dengan aset kripto. Akibat dari tingginya keingintahuan masyarakat tentang aset kripto, semakin banyak juga pencarian tentang apa itu blockchain.
Blockchain adalah database atau buku besar yang terdistribusi bersama antara node jaringan komputer. Blockchain berfungsi sebagai database elektronik untuk menyimpan data dalam bentuk digital. Penggunaan teknologi blockchain yang paling terkenal yakni untuk memelihara catatan transaksi yang aman dan terdesentralisasi dalam sistem aset kripto seperti misalnya bitcoin. Inovasi blockchain menjamin kebenaran dan keamanan catatan data serta menghasilkan kepercayaan tanpa perlu pihak ketiga yang terpercaya.
Salah satu perbedaan utama antara database biasa dan blockchain adalah bagaimana data disusun. Blockchain mengumpulkan informasi dalam bentuk kelompok, yang dikenal sebagai blok, yang menyimpan sekumpulan informasi. Blok memiliki kapasitas penyimpanan tertentu dan ketika diisi, ditutup dan ditautkan ke blok yang diisi sebelumnya, membentuk rantai data yang dikenal sebagai blockchain.
Basis data biasanya menyusun data ke dalam tabel. Sedangkan blockchain, seperti namanya, menyusun datanya menjadi potongan (blok) yang dirangkai menjadi satu. Struktur data ini menjadi bagian tetap yang membuat garis waktu data tidak dapat diubah ketika diterapkan dalam sifat terdesentralisasi. Ketika sebuah blok diisi, itu akan menjadi batu dan menjadi bagian dari garis waktu ini. Setiap blok dalam rantai diberi stempel waktu yang tepat saat ditambahkan ke rantai.
Aset kripto hanyalah bagian kecil dari penggunaan blockchain. Di luar transaksi orang-ke-orang, penggunaan blockchain berkembang pesat, terutama karena dikombinasikan dengan teknologi canggih lainnya.
Beberapa contoh penggunaan blockchain adalah sebagai berikut:
Berkat bitcoin dan aset kripto, blockchain akhirnya dikenal dengan namanya sendiri. Banyak kegunaan blockchain di dunia nyata yang sudah diimplementasikan dan sedang dieksplorasi.
"Implementasi teknologi blockchain akan menjadi solusi aktif dalam menyelesaikan permasalahan transparansi di setiap bidang dan industri di Indonesia. Namun, seperti teknologi lainnya, blockchain memiliki kelemahan dan tantangan tersendiri, dan perlu dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum diadopsi. Sekarang pertanyaannya bukan apakah perusahaan akan mengadopsi teknologi blockchain melainkan kapan saat kita bersiap memasuki dekade ketiga teknologi," ujar Direktur Morfolabs Reza Yuriputra.