Pram/Yere Bertekad Bangkit seusai Gagal di Indonesia Open 2023

Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. (Foto: Tim Media & Humas PBSI)

Indonesia Open 2023

Pram/Yere Bertekad Bangkit seusai Gagal di Indonesia Open 2023

Kautsar Halim • 18 June 2023 13:54

Jakarta: Pebulu tangkis ganda putra Tanah Air, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, tak patah harapan dengan kegagalan menjuarai Indonesia Open 2023. Justru sebaliknya, tren negatif tersebut bakal mereka jadikan motivasi untuk memperbaiki performa dan membuat keajaiban tampil di Olimpiade Paris 2024.

"Untuk saat ini, kami akan fokus tampil dari setiap turnamen ke turnamen. Untuk tampil di Olimpiade mungkin terlalu jauh, tapi kami berharap ada keajaiban untuk bisa tampil di Paris tahun depan," ujar Pramudya dalam rilis Tim Media & Humas PBSI seusai tersingkir di semifinal Indonesia Open 2023, Sabtu (17/6/2023).

Pram/Yere sebutan Pramudya/Yeremia harus tersingkir dari semifinal Indonesia Open 2023 karena kalah dari wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 21-12, 21-23, 13-21 dalam tempo 57 menit. Saat itu, mereka mampu merebut gim pertama lebih dulu, tapi tampil kurang konsisten pada gim berikutnya.

Pasangan peraih medali perak SEA Games 2021 terlihat tampil tergesa-gesa pada pengujung gim kedua. Kemudian pada gim ketiga, Pram/Yere seperti kehilangan fokus dan stamina. 

"Pada gim pertama kami sudah benar mainnya. Sayang pada gim kedua dan ketiga saat poin krusial bermain kurang sabar jadi banyak melakukan kesalahan sendiri," ungkap Pramudya.

"Saat pertarungan rubber game, stamina kami sudah mulai mengendur. Mulai dari tangan, kaki, dan pinggang sudah mulai lelah. Kami mengawali pertarungan rubber game dengan kurang apik," tambahnya.

"Kami sudah melalui banyak turnamen sejak SEA Games Games 2023. Waktu recovery kami juga tidak banyak sehingga harus mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk turnamen berikutnya," timpal Yeremia.

Faktor stamina tampak menjadi kendala bagi juara Badminton Asia Championships 2022 itu mengingat mereka seperti kehilangan fokus pada gim penentu. Itu bisa saja terjadi karena beratnya perjuangan Pram/Yere di sepanjang  perhelatan Indonesia Open 2023.

Tercatat sejak babak awal, mulai dari menghadapi Ben Lane/Sean Vendy (Inggris), Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, hingga Liang Weng Keng/Wang Chang (China), Pramudya/Yeremia baru bisa menang lewat pertarungan rubber game. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Kautsar)