Tekad Jemaah Tuna Netra Asal Magetan untuk Ibadah Haji

Moh. Soleh, didampingi istrinya Putinah, jemaah haji tuna netra asal Magetan, Jawa Timur, berangkat haji tahun 2023. Medcom.id/ Amaluddin

Tekad Jemaah Tuna Netra Asal Magetan untuk Ibadah Haji

Amaluddin • 30 May 2023 22:37

Surabaya: Bisa menunaikan ibadah haji di tanah suci adalah salah satu dambaan bagi setiap orang muslim. Seperti halnya yang dirasakan Moh. Soleh, jemaah haji tuna netra asal Magetan, Jawa Timur, yang usianya menginjak 77 tahun.

Lansia yang akrab disapa Mbah Soleh ini akhirnya bisa berangkat haji pada Mei 2023. Mbah Soleh mengaku sudah mengumpulkan uang untuk naik haji bersama istrinya, Putinah, sejak 2011.

"Saat anak-anak masih sekolah, muncul niat kalau anak-anak sudah lulus kuliah, dan jika tanah yang saya punya masih ada, saya akan menjualnya untuk daftar haji," kata mbah Soleh di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (Ahes), Selasa, 30 Mei 2023.

Bukanlah hal yang mudah bagi mbah Soleh bersama istrinya. Mereka berdua harus hidup sederhana dan serba minimalis dengan pekerjaan yang dimiliki. Mbah Soleh sendiri bekerja sebagai petani.

Uang hasil kerjanya dibagi untuk mencukupi biaya sekolah anak, makan, dan hidup sehari-hari. Namun sebelum digunakan untuk keperluan sehari-hari, beberapa persen dari uang tersebut disisihkan dan ditabung.

"Semuanya saat itu masih berjalan normal, lancar. Namun keadaan berubah setelah saya terkena musibah, mata saya cacat permanen," jelasnya.

Mbah Soleh ternyata bukan tuna netra sejak lahir. Pada 1977 atau 46 tahun lalu, kata mbah Soleh, dirinya tengah mengecek batrai miliknya masih berfungsi dengan baik atau tidak.

"Saya kemudian menempelkan bola lampu, mungkin ada kabelnya yang salah, tiba-tiba meledak dan terkena kedua mata hingga akhirnya sampai saat ini saya tidak bisa melihat lagi," ungkapnya.

Setelah matanya cacat permanen, mbah Soleh yang sebelumnya bekerja sebagai petani tidak bisa bekerja lagi. Sang istripun, mbah Putinah dengan terpaksa harus menjadi tulang punggung untuk menafkahi keluarganya.

"Saya bekerja serabutan seadanya mulai dari bertani hingga buruh pabrik tebu. Pokok ada pekerjaan halal saya mau, yang penting dapat uang untuk biaya kebutuhan," bebernya.

Setelah sekian lama tidak bekerja, mbah Soleh mendapat kesempatan belajar memijat. Berbekal ilmu memijat, mbah Soleh sering mendapat panggilan.

"Kalau pijat capek biasa, saya tidak melayani. Saya memijat pasien yang sakit seperti panas, batuk-batuk dan sejenis nya," katanya.

Pada usianya yang sudah semakin sepuh, mbah Soleh masih mampu memijat pasien-pasiennya. Karena banyak orang yang minta tolong untuk memijat, mbah Soleh akhirnya bisa membiayai anak-anaknya kuliah bahkan membeli tanah.

Mbah Soleh mengaku keberangkatannya ke Tanah Suci Sempat tertunda dua tahun dampak pandemi covid-19. Alhamdulillah, Mbah Soleh bersama istri akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

"November 2022 tahun lalu, saya dan istri berkesempatan berangkat umrah atas bantuan anak-anak. Tak disangka pada Mei 2023 ini, saya berangkat lagi ke tanah suci untuk berhaji. Jadi dalam waktu enam bulan ini saya ke tanah suci dua kali," ujarnya.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)