Kabut Asap buat Kualitas Udara di Banjarbaru Kalsel Menurun

Banjarbaru: Kualitas udara di Kota Banjarbaru, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, mengalami penurunan dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi sejak beberapa waktu terakhir. 

Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kota Banjarbaru berada pada level Sedang, turun dari level Baik dari waktu-waktu sebelumnya.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru, kualitas udara ibu kota Kalsel tersebut berada pada level Sedang dengan parameter Hidrokarbon diangka 90. Untuk PM2.5 tercatat 68 dan NO tercatat 59 berada pada level biru (Sedang). Sementara PM10, SO2, CO dan O3 berada pada level hijau (baik).

"Kualitas udara Kota Banjarbaru saat ini berada pada level sedang," ungkap Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Pengendalian Lingkungan DLH Kota Banjarbaru, Shanti Eka Septiani, Sabtu, 19 Agustus 2023.

Paramater HC 90 artinya kualitas udara masih dapat diterima makhluk hidup baik manusia, hewan dan tumbuhan.

ISPU menggambarkan kondisi mutu udara ambien yang dapat digunakan sebagai early warning system atau sistem peringatan dini bagi masyarakat khususnya untuk daerah rawan terdampak kebakaran hutan dan lahan. 

Karhutla terus terjadi di sejumlah wilayah Kalsel. Selain Kota Banjarbaru, kabut asap juga menyelimuti wilayah perbatasan Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut pada pagi hari, seiring terus terbakarnya lahan gambut di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kalsel, Diadudin, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ancaman kabut asap terhadap kesehatan dan meminta warga untuk menggunakan masker.

Pada bagian lain, kemarin Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor memimpin kegiatan penanaman di kawasan Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru seluas 10,8 hektare dalam rangka menghijaukan dan memperbaiki kualitas udara di kawasan bandara dan ibu kota provinsi di masa datang.

Disamping itu, kawasan bandara Pemprov Kalsel telah membangun forest city atau konsep perkantoran berdimensi hutan seluas 60 hektare.