Mohammed al-Bashir ditunjuk menjadi PM baru Suriah di pemerintahan yang diawasi HTS. (Facebook/@SYMINISTRYMEDIA)
Willy Haryono • 9 December 2024 21:23
Damaskus: Rezim Suriah di bawah Bashar al-Assad telah tumbang, dan pemerintahan saat ini diawasi oleh kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS). Di bawah pemerintahan ini, menurut sejumlah laporan pada Senin, 9 Desember 2024, Mohammed al-Bashir telah ditunjuk untuk menjadi perdana menteri baru Suriah.
Mengutip dari laman The New Arab, beberapa laporan mengindikasikan bahwa Mohammed al-Bashir telah bertemu dengan pemimpin HTS Abu Muhammad al-Jolani dan Mohammed al-Jalali, yang menjabat sebagai PM Suriah di bawah rezim Assad.
Warga Suriah bersorak-sorai saat aliansi pemberontak di bawah HTS membobol penjara dan fasilitas penahanan untuk membebaskan puluhan ribu pria, perempuan, dan anak-anak yang hilang sejak pemberontakan di tahun 2011.
Muhammad al-Jolani atau dikenal juga dengan Ahmed al-Sharaa dipuji di Damaskus karena dianggap berjasa telah menggulingkan rezim Assad dalam serangan mendadak yang berlangsung hanya 11 hari setelah lebih dari 13 tahun perang saudara.
Di seluruh negeri, pertempuran terus berlanjut di kantong-kantong utara antara faksi-faksi yang didukung Turki dan Pasukan Demokratik Suriah Kurdi.
HTS mengatakan akan terus maju untuk merebut benteng terakhir rezim di kota-kota pesisir Tartous dan Latakia, yang dikenal karena populasi Alawite dan afiliasinya dengan rezim Assad, menurut sejumlah laporan.
Sementara itu, Assad dilaporkan berada di Moskow setelah pemerintah Rusia memberinya suaka. Rusia mengonfirmasi bahwa Assad telah mengundurkan diri, mengakhiri pemerintahan garis keras partai Baath selama 61 tahun di Suriah yang dikenal dengan penahanan massal, perang saudara, dan penindasan brutal.
Baca juga: Lima Dekade Berkuasa di Suriah, Rezim Keluarga Assad Akhirnya Tumbang