Solusi Dua Negara Disebut Rusia Tetap Jalan Keluar Terbaik dari Konflik Gaza

Asap dan api dari serangan udara Israel di Jalur Gaza. (AP)

Solusi Dua Negara Disebut Rusia Tetap Jalan Keluar Terbaik dari Konflik Gaza

Marcheilla Ariesta • 22 November 2023 16:44

Jakarta: Solusi Dua Negara atau Two-State Solution masih menjadi jalan keluar terbaik dari konflik Gaza saat ini, ucap Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyampaikan apresiasi tersebut dalam jumpa pers di Jakarta.

Mengenai hal tersebut, ia juga mengapresiasi upaya para Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam mengupayakan perdamaian di Gaza.

"Kami mengapresiasi segala upaya negara-negara anggota OKI yang telah mengadakan pertemuan, dan menyatakan perlunya gencatan senjata untuk menghentikan konflik tersebut," kata Lyudmila, Rabu, 22 November 2023.

Posisi ini, kata Dubes Lyudmila, sama persis dengan yang Rusia terapkan. Rusia menyatakan siap untuk berkoordinasi dengan mitranya dari negara Arab dan Islam perihal isu Gaza.

Ia mengatakan, selain berupaya mengurangi eskalasi situasi di zona konflik Gaza, Rusia juga mendorong solusi diplomatik dan politik yang bersifat komprehensif.

"Pertemuan terbaru dengan menteri perwakilan negara OKI merupakan kesaksian bahwa Presiden kami, Vladimir Putin, sangat jelas dalam menyatakan bahwa kami melihat satu-satunya solusi adalah Solusi Dua Negara," katanya, merujuk pada usulan skema penyelesaian konflik berkepanjangan Israel-Palestina.

Solusi Dua Negara sudah tertuang dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB. Namun sayangnya, hal tersebut tidak pernah benar-benar terwujud.

Kekejaman Israel di Gaza

Sementara itu, Menlu Retno Marsudi menjadi salah satu menlu negara anggota OKI yang ikut dalam kunjungan ke Moskow. Menlu Retno menegaskan bahwa alasan Israel melakukan operasi militer di Gaza, yaitu self-defense atau pertahanan diri, sangat tidak dapat diterima.

"Alasan tersebut tidak dapat dipakai oleh penjajah seperti Israel," tegas Menlu Retno.

"Self-defense tidak dapat dijadikan alasan untuk membunuh warga sipil dan menyerang fasilitas-fasilitas umum," sambungnya.

Menlu Retno mengatakan bahwa Lavrov menyambut baik kedatangan para menlu, yang merupakan tindak lanjut dari KTT OKI dan Liga Arab yang digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada 11 November lalu.

Kala itu, KTT bertujuan untuk mencari cara menghentikan kekejaman Israel di Gaza dan melancarkan bantuan kemanusiaan.

Rusia diketahui sepakat dengan butir-butir yang terkandung dalam resolusi KTT OKI dan Liga Arab seputar isu Gaza.

Baca juga: PBB Ingin Kembali ke Solusi Dua Negara usai Krisis Gaza Berakhir

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)