Menakar Peluang Anak dan Mantu Jokowi di Pilkada 2024

Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Setpres.

Menakar Peluang Anak dan Mantu Jokowi di Pilkada 2024

Akmal Fauzi • 18 March 2024 17:40

Jakarta: Dinasti politik keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan berlanjut pada pertarungan Pilkada 2024. Setelah Gibran Rakabuming Raka melaju menjadi calon wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto, kini putra bungsu Jokowi, yakni Kaesang Pangarep dikabarkan maju dalam pemilihan wali kota Solo atau gubernur Jakarta.

Sedangkan istri Kaesang, Erina Gudono juga diusulkan Partai Gerindra dan Partai Golkar maju dalam pemilihan Bupati Sleman. Sementara itu, menantu Jokowi yang menjabat Wali Kota Medan, Bobby Nasution, juga berencana maju dalam pemilihan gubernur Sumatra Utara.

"Bisa jadi, dengan melihat kesuksesan Gibran dan Bobby Nasution sebagai wali kota, bahkan kemudian Gibran terpilih sebagai wakil presiden, menjadi pendorong utama mereka (Kaesang dan Erina) untuk maju di pilkada," kata Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli, Senin, 18 Maret 2024.

Lili menilai peluang keluarga Jokowi yang maju dalam Pilkada Serentak 2024 tergantung status sang ayah. Jika Jokowi masih menjabat sebagai presiden, peluang mereka menang cukup tinggi.
 

Baca juga: Politik Dinasti Jokowi Dinilai Bakal Berlanjut ke Kaesang dan Istrinya

Menurut dia, efek dari Jokowi sebagai presiden dianggap sebagai titik masuk untuk sukses di pilkada. Partai-partai bisa diasumsikan pasti mencalonkan dan mendukung dinasti Jokowi.

"Dengan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap orang tuanya sebagai presiden dianggap nanti ada effect positif untuk keterpilihan mereka. Pemilih dianggap taken for granted, pasti memilihnya," kata Lili.

Namun, kondisi itu bisa saja berubah jika para petinggi partai politik dan publik melihat Jokowi tidak lagi jadi presiden yang memiliki pengaruh dan kekuatan. Jokowi akan selesai masa jabatannya pada Oktober 2024. Sementara Pilkada serentak dijadwalkan berlangsung November.

"Tentu saja, jika memang mereka benar-benar maju, politik dinasti Jokowi makin meluas dan melebar. Kondisi ini sebenarnya tidak sehat bagi perkembangan demokrasi," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)