Banjir di Jawa Tengah Meluas, Jumlah Pengungsi Melonjak

Evakuasi warga korban banjir di Kudus. Medcom.id/ BPBD Kudus.

Banjir di Jawa Tengah Meluas, Jumlah Pengungsi Melonjak

Media Indonesia • 18 March 2024 08:48

Semarang: Bencana banjir di delapan daerah Jawa Tengah yakni Semarang, Pekalongan, Kendal, Grobogan, Demak, Kudus, Pati dan Jepara kian meluas. Jumlah pengungsi bertambah akibat cuaca ekstrem masih berlangsung hingga sungai meluap dan tanggul jebol.

Bencana banjir yang kian meluas tidak hanya memutuskan jalur pantura Demak-Kudus. Jebolnya kembali tanggul Sungai Wulan juga dini hari, Senin, 18 Maret 2024, menyebabkan banjir di pusat kota Demak yakni seputar Alun-alun hingga halaman Masjid Agung Demak.

Jumlah desa terendam di daerah berjuluk Kota Wali inipun meningkat 100% dibanding sebelumnya 44 desa menjadi 88 desa di 10 kecamatan, gelombang pengungsian juga terus meningkat hingga tercatat mencapai 12.982 orang baik di Demak maupun Kudus.

"Di sini saja ada lebih seribu jiwa pengungsi dari Demak," kata Kepala BPBD Kabupaten Kudus, Mundir, dalam keterangan pers.
 

Baca: 486 Bencana Melanda Indonesia hingga Maret 2024
 
Mundir menjelaskan dengan pengungsi dari daerah Kudus sendiri yang mencapai 1.619 jiwa,  jumlah pengungsi akibat banjir cukup besar, bahkan diperkirakan juga akan lebih meningkat lagi hingga disiapkan 17 kantong pengungsian.

"Kita kembali tetapkan darurat bencana banjir, sudah 29 desa terendam," jelasnya.

Kepala Badan Penanggungan Bencana Demak, Agus Nugroho Luhur, mengatakan daerah ini juga telah menetapkan darurat bencana banjir, karena jumlah desa terendam semakin meluas akibat jebolnya tujuh titik tanggul Sungai Wulan dan Tuntang serta meluapnya sejumlah sungai lain dan terbaru adalah Sungai Jajar hingga membanjiri di tengah kota dengan ketinggian air capai 50 centimeter.

"Dampak banjir kali ini luar biasa, selain kelumpuhan transportasi dan ekonomi juga ada 92.246 jiwa terdampak, sehingga penanganan cepat harus dilakukan terutama terhadap belasan ribu pengungsi," ungkap Agus.

Hingga pagi ini di Jepara banjir akibat meluapnya sejumlah sungai semakin meluas di delapan kecamatan, hingga mengakibatkan puluhan ribu jiwa terdampak juga 627 jiwa lainnya mengungsi.

"Kondisi terparah di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari dan Desa Sowan Kidul Kecamatan Kedung dengan ketinggian air capai 2 meter lebih," kata Kepala Pelaksana (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Nor Isdiyanto.

Sementara di Kabupaten Grobogan akibat meluapnya sejumlah sungai hingga saat ini masih 112 desa di 13 kecamatan terendam banjir, meskipun di Kota Purwodadi banjir sedikit menurun namun jumlah pengungsi bertahan masih mencapai 800 jiwa lebih karena rumahnya belum dapat ditempati.

Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengungkapkan banjir melumpuhkan perekonomian dan lalulintas di daerah ini, karena ada 4.352 hektare area persawahan, 80 fasilitas pendidikan terendam dan beberapa ruas jalan jalan penghubung antar daerah tertutup banjir.

"Berbagai bantuan terus kita salurkan, penanganan cepat terutama terhadap tujuh titik tanggul jebol terus dilakukan," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)