Angka Kejadian Kebakaran di Kota Bandung Disebut Tinggi

Ilustrasi Medcom.id.

Angka Kejadian Kebakaran di Kota Bandung Disebut Tinggi

Media Indonesia • 13 August 2024 16:47

Bandung: Sepanjang 2023 hingga 2024, peristiwa kebakaran terjadi di berbagai objek, di Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), hingga menyebabkan para pemiliknya kehilangan tempat tinggal dan tempat usaha sangat tinggi.

Kepala Seksi Pemadaman pada Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Asep Rahmat mengatakan, pada 2023 pihaknya menangani 354 kebakaran. Sedangkan hingga 13 Agustus 2024 ini, tercatat ada 191 kejadian kebakaran yang telah ditangani.

"Berdasarkan data yang dicatat, kebakaran itu melanda, rumah, pabrik, pertokoan, perkantoran. Gardu listrik, kendaraan dan alang-alang. Biasanya puncak frekuensi terjadinya kebakaran itu, pada Agustus sampai Oktober. Karena musim kemarau, bahkan setiap kami menerima laporan adanya kebakaran," ungkap Asep, Selasa, 13 Agustus 2024.

Asep menambahkan, penyebab kebakaran yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Bandung itu, yakni human error atau kelalaian manusia, tabung gas bocor, dan korsleting listik, kemudian kobaran apinya langsung membesar.

Dari total peristiwa kejadian kebakaran yang terjadi, mayoritas melanda rumah-rumah warga dengan jumlah 114 kejadian pada 2023 dan 68 kejadian pada 2024.
 

Baca juga: 3.000 Jiwa Terdampak Kebakaran di Manggarai

"Kebakaran yang paling banyak di rumah warga, selain itu pabrik dan gardu listrik juga sering. Kalau pasar jarang, justru yang jadi langganan kebakaran itu alang-alang, terutama saat musim kemarau," ujar Asep.

Menurut Asep, untuk menekan angka kejadian kebakaran itu, pihaknya melalui Bidang Pencegahan Diskar PB Kota Bandung, masif melakukan edukasi kepada masyarakat mulai tingkat kecamatan sampai RT RW. Diskar PB, juga dibantu oleh warga binaan yang telah diberikan pelatihan sebelumnya.

"Warga binaan tersebut, tersebar di 30 kecamatan dan 121 kelurahan yang ada di Kota Bandung, mereka juga melatih masyarakat dalam mencegah kebakaran," bebernya.

Selain itu lanjut Asep, pihaknya meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terutama saat musim kemarau. Karena rawan terjadi kebakaran yang dipicu berbagai faktor, terutama pembakaran sampah di lahan kosong.

"Biasanya kebakaran akibat sampah juga langganan, karena dibakar oleh masyarakat kemudian apinya membesar," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)