Ilustrasi tanah longsor. (Medcom.id)
Willy Haryono • 31 July 2024 08:49
Kerala: Hujan deras menyebabkan beberapa tanah longsor di negara bagian Kerala, India Selatan, dan menewaskan sedikitnya 99 orang hingga Rabu, 31 Juli 2024. Upaya penyelamatan sedang dilakukan untuk membantu mereka yang dikhawatirkan terjebak, kata pihak berwenang.
Setidaknya 148 orang juga terluka dalam banjir, yang melanda distrik Wayanad, Kerala, pada puncak musim hujan, menurut kantor Hakim Distrik setempat.
Melansir dari nzherald.co.nz, personel dan helikopter Angkatan Darat, Laut, dan Udara India telah bergabung dalam upaya pencarian dan penyelamatan di tengah hujan deras yang menghancurkan seluruh desa di distrik perbukitan tersebut. Kantor Kepala Menteri Kerala, Pinarayi Vijayan, mengatakan bahwa "seluruh mesin pemerintah" terlibat dalam pengawasan dan koordinasi operasi penyelamatan.
Amal Kabeer, seorang pejabat sipil di kepolisian Kerala, mengatakan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat. Puluhan orang masih dinyatakan hilang, kata pejabat bencana setempat.
Foto dan video di media sosial menunjukkan rel kereta api yang terendam, jalan raya yang terhalang bebatuan besar, dan mobil-mobil yang hancur tersangkut di pohon-pohon tumbang. Air hujan berlumpur terlihat terus mengalir melalui di Wayanad, yang biasanya merupakan pusat pariwisata di Kerala.
Perdana Menteri India Narendra Modi menuliskan di media sosial X bahwa dirinya merasa "sedih" atas tanah longsor di beberapa bagian Wayanad. Ia menambahkan: "Pikiran saya bersama semua orang yang kehilangan orang yang mereka cintai dan doa bagi mereka yang terluka."
Latheef, 36, seorang guru di Wayanad yang menjadi relawan dalam operasi pencarian dan penyelamatan, mengaku sulit menemukan korban hilang karena banyak jenazah terbawa arus banjir. Ia tinggal di dekat lokasi banjir dan mengatakan rumahnya juga terendam air.
"Sejak pagi, kami mencoba menyelamatkan orang-orang dan membantu mengevakuasi jenazah. Namun itu tidak mudah," ucapnya.
Baca juga: Longsor di Kerala, India Menewaskan 63 Orang