Perempuan Indonesia Diyakini Mampu Menjadi Katalis Pertumbuhan Ekonomi

Wakil Ketua MPR Ibas Yudhoyono/Istimewa

Perempuan Indonesia Diyakini Mampu Menjadi Katalis Pertumbuhan Ekonomi

M Sholahadhin Azhar • 31 October 2024 20:27

Jakarta: Perempuan Indonesia diyakini mampu menjadi penggerak atau katalis ekonomi. Data World Bank membuktikan hal itu, dengan banyaknya perempuan Indonesia yang memiliki usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Kalimat ini bukan lah isapan jempol belaka. Berdasarkan data 'Women, Business and the Law 2021' World Bank, pada 2021 tercatat 60 persen UMKM di Indonesia dimiliki perempuan,” kata Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro alias Ibas, dalam webinar, Kamis, 31 Oktober 2024.

Hal tersebut diungkap Ibas ketika menjadi pembicara dalam Webinar Kongres Wanita Indonesia (KOWANI). Webinar tersebut mengangkat topik ‘Peran Parlemen Dalam Mempersiapkan Generasi Perempuan yang Tangguh’.

Ibas juga membeberkan hasil dalam penelitan dari berbagai lembaga dunia. Bahwa, perempuan yang memiliki penghasilan sendiri cenderung menggunakan duitnya untuk keluarga, baik gizi, kesehatan, hingga pendidikan.
 

Baca: Ibas Ingatkan Mahasiswa Maknai Paradox Socrates

“Oleh sebab itu, upaya untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan dirasa penting karena memiliki banyak dampak positif. Program keluarga harapan, kredit usaha rakyat, dan bantuan usaha mikro salah satu yang bisa dikawal dalam program pemerintahan,” jelas Ibas. 

Kemudian menurut Ibas, dengan adanya perkembangan zaman, arus teknologi dan digitalisasi maka perempuan harus lebih adaptif terhadap masa depan mereka dan keluarganya dalam kehidupan yang inklusif, inovatif, serta produktif berkelanjutan dalam digital society.

“Istilah anak anak kita, jangan gaptek dan mesti melek teknologi dan aplikasi bahkan harus cukup memahami dengan apa yang digunakan generasi milenial, gen z dan alpha. Sama seperti siang ini kitapun berkumpul dalam kegiatan webminar melalui jaring teknologi. Setuju ya?” kata Ibas. 

Tak hanya kesejahteraan, menurut Ibas perempuan berperan penting dalam upaya peningkatan berbagai indikator kesehatan termasuk mengatasi gizi diri, anak dan keluarga serta memastikan angka stunting menurun drastis. 

“Perempuan berperan aktif dalam mengawal Program Makan Bergizi Gratis dan mendapatkan elayanan akses kesehatan melalui asuransi kesehatan dan edukasi pentingnya hidup sehat untuk keluarga,” tutupnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)