Menko Pangan Targetkan Produksi Gula Dalam Negeri 2,7 Juta Ton Tahun Depan

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan saat meninjau persiapan giling tebu 2025 di lahan tebu Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis 19 Desember 2024. MTVN/Daviq Umar Al Faruq

Menko Pangan Targetkan Produksi Gula Dalam Negeri 2,7 Juta Ton Tahun Depan

Daviq Umar Al Faruq • 19 December 2024 20:04

Malang: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), optimistis produksi gula dalam negeri pada 2025 mendatang dapat menyentuh angka 2,7 juta ton. Oleh karena itu, produksi gula konsumsi dalam negeri ini bakal terus digenjot lantaran Indonesia tidak lagi melakukan impor gula mulai tahun depan.

"Tahun ini (produksi gula) kita naik 200 ribu, dari dari 2,2 juta menjadi 2,4 juta. Tahun depan diperkirakan akan 2,6 juta, tapi saya meyakini bisa sampai 2,7 juta," katanya usai meninjau persiapan giling tebu 2025 di lahan tebu Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis 19 Desember 2024. 

Zulhas menerangkan, kebutuhan gula nasional saat ini sebesar 3,1 juta ton. Jumlah kebutuhan itu diakuinya hanya selisih sedikit jika dibandingkan dengan angka produksi gula dalam negeri.

"Kita kebutuhan nasional kan 3,1 juta, jadi kalau kita bisa 2,6 atau 2,8 juta, selisihnya 300 ribu. Tapi kita kan masih ada sisa stok ya, jadi cukup Insyaallah," ujarnya.

Zulhas menegaskan, dengan tidak kebijakan stop impor gula, maka harga tebu dalam negeri akan menjadi bagus. Sehingga ia pun optimis para petani bakal lebih semangat untuk menanam tebu.
 

Baca: Menko Pangan Zulhas Beberkan Risiko Setop Impor Gula ke Petani Tebu di Malang

"Jadi rakyat kita itu sebetulnya kan pekerja keras, asal kalau sudah menanam jangan rugi. Kalau sudah menanam tebu, dibeli, harganya bagus, untung. Tapi kalau panen harganya murah itu kan nggak (mau) menanam lagi. Maka itu kebijakan kita, tidak impor dulu," bebernya.

Sebagai informasi, pada 2025 mendatang, Indonesia tidak lagi melakukan impor untuk komoditas gula konsumsi, garam konsumsi, beras dan jagung untuk pakan ternak. Oleh karena itu, Zulhas meminta agar para petani untuk semangat menanam.

"Saya minta para petani sekarang saatnya nanam, karena harga akan bagus, karena tahun depan kita tidak impor gula. Jadi sekarang, atas perintah Bapak Presiden, memang kita harus swasembada pangan secepat-cepatnya," jelasnya.

"Dengan tidak impor, tadi saya lihat, petani-petani itu bergembira karena harga itu bagus, semangat untuk menanam itu tinggi. Ya ini yang mesti kita jaga dan kita tumbuhkembang terus," imbuhnya.

Di sisi lain, Zulham mengapresiasi ID FOOD yang telah merekrut para petani muda untuk menjadi mitra di salah satu anak usahanya yaitu PT PG Rajawali I Unit PG Krebet Baru. Menurutnya, anak-anak muda yang diajak untuk terjun di bidang pertanian merupakan langkah yang bagus.

"Kalau tidak ada peremajaan, nanti petaninya tua-tua semua, padahal kita kebutuhannya kan meningkat terus. Jadi saya apresiasi ID FOOD bisa merekrut anak-anak muda, karena anak-anak muda ini pasti nanti berubah caranya, pakai teknologi, pakai drone, pakai macam-macam, karena jaman berubah, jadi saya apresiasi," terangnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)