Tiga Tentara UEA dan Seorang Perwira Bahrain Tewas dalam Serangan al-Shabaab

Pasukan Somalia dan kelompok al-Shabaab telah berperang selama bertahun-tahun. (AP)

Tiga Tentara UEA dan Seorang Perwira Bahrain Tewas dalam Serangan al-Shabaab

Willy Haryono • 11 February 2024 20:47

Mogadishu: Tiga tentara Uni Emirat Arab (UEA) dan seorang perwira militer asal Bahrain tewas dalam serangan kelompok militan al-Shabaab di Somalia.

Melansir dari Al Jazeera, Minggu, 11 Februari 2024, serangan al-Shabaab ditujukan terhadap misi pelatihan di pangkalan militer di ibu kota Somalia, Mogadishu, lapor pihak berwenang UEA.

Serangan pada Sabtu kemarin telah menargetkan pasukan di pangkalan militer Jenderal Gordon. Rincian lain mengenai serangan dan jumlah pasti korban jiwa masih belum diketahui. Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud telah menyampaikan belasungkawa kepada UEA.

Kementerian Pertahanan UEA mengumumkan kematian tiga tentaranya dan seorang perwira Bahrain dalam "aksi teroris," dan hanya menambahkan bahwa dua individu lain terluka dalam serangan.

Anwar Gargash, seorang diplomat senior UEA, menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang tewas dan pemulihan cepat bagi korban luka.

"Tidak ada tindakan pengkhianatan yang akan menghalangi kita untuk melanjutkan pesan keamanan dan keselamatan serta memerangi ekstremisme dan terorisme dalam segala bentuknya," tulis Gargash di media sosial X.

Bahrain, sebuah negara kepulauan di Teluk lepas pantai Arab Saudi, belum mengonfirmasi serangan tersebut.

Al-Shabaab mengklaim serangan di Somalia dalam sebuah pernyataan daring. Al-Shabaab mengeklaim bahwa serangan itu telah menewaskan banyak orang yang terlibat dalam upaya militer UEA.

Pasukan Somalia vs al-Shabaab

Pernyataan tersebut menggambarkan UEA, sebuah federasi tujuh kerajaan di Semenanjung Arab, sebagai "musuh" al-Shabaab atas dukungannya terhadap Pemerintah Somalia yang selama ini memerangi al-Shabaab.

Al-Shabaab, atau "pemuda" dalam Bahasa Arab, lahir dari anarki Somalia selama bertahun-tahun setelah perang saudara di tahun 1991. Afiliasi al-Qaeda pernah menguasai Mogadishu.

Seiring berjalannya waktu, pasukan yang dipimpin Uni Afrika (AU), dengan dukungan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain, telah mengusir kelompok tersebut dari ibu kota.

Sejak itu, al-Shabaab telah berjuang melawan pemerintah federal Somalia dan misi penjaga perdamaian yang diamanatkan Uni Afrika dalam upaya mereka untuk membentuk pemerintahan baru.

Baca juga:  Al-Shabaab Serang Hotel Tepi Pantai di Ibu Kota Somalia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)