Macron Serukan Gencatan Senjata Segera di Gaza dan Lebanon

Presiden Prancis Emmanuel Macron. (EPA)

Macron Serukan Gencatan Senjata Segera di Gaza dan Lebanon

Willy Haryono • 13 October 2024 19:53

Paris: Presiden Prancis Emmanuel Macron membahas situasi regional di Timur Tengah dengan perdana menteri Irak dan ketua parlemen Lebanon.

Dalam panggilan telepon, Macron dan PM Irak Mohammed Shia al-Sudani menyampaikan kekhawatiran serius tentang meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, menurut pernyataan dari Istana Elysee pada hari Sabtu.

Mengutip dari Anadolu Agency, Minggu, 13 Oktober 2024, mereka menegaskan kembali komitmen bersama untuk mencegah konflik regional lebih lanjut.

Macron juga menyampaikan solidaritasnya dengan warga sipil yang terkena dampak serangan Israel dan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan Lebanon. Kedua pemimpin juga berjanji memperkuat hubungan bilateral di semua sektor.

Secara terpisah, Macron melakukan percakapan telepon dengan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri.

Ia menyuarakan keprihatinan mendalam atas intensitas serangan Israel terhadap Lebanon dan dampak "dramatisnya” terhadap warga sipil.

Macron menekankan perlunya gencatan senjata yang mendesak di Lebanon.

Selain itu, ia juga menegaskan kembali komitmen Prancis untuk menjaga kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan Lebanon sesuai dengan Resolusi PBB 1701.

Macron mendesak semua partai politik untuk bersatu "pada momen kritis ini" untuk memilih seorang presiden yang akan bertindak sebagai "penjamin persatuan nasional."

Sang presiden juga mengingatkan bahwa sebuah konferensi internasional untuk mendukung Lebanon akan diadakan di Paris pada 24 Oktober.

Macron selanjutnya menyatakan kemarahannya atas "penargetan yang tidak adil" terhadap Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dan menegaskan kembali komitmen kuat Prancis terhadap misi tersebut.

Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran di seluruh Lebanon terhadap apa yang diklaimnya sebagai posisi kelompok Hizbullah sejak 23 September, menewaskan sedikitnya 1.437 orang, melukai lebih dari 4.123 lainnya, dan membuat lebih dari 1,34 juta warga mengungsi.

Serangan udara tersebut merupakan eskalasi dari perang lintas batas selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangannya di Jalur Gaza, di mana Israel telah menewaskan hampir 42.200 korban, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Meski ada peringatan internasional bahwa Timur Tengah berada di ambang perang regional di tengah serangan gencar Israel terhadap Gaza dan Lebanon, Israel memperluas konflik dengan melancarkan serangan ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Baca juga:  Hizbullah Perangi Israel di Dekat Desa Ramya, Personel UNIFIL Terluka Lagi

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)