Empat Kepala Daerah di Wilayah Bandung Raya Terancam Dicopot Terkait Perkara Sampah

Sekda Provinsi Jabar, Herman Suyatman bersama pejabat di 4 wilayah Bandung Raya, memimpin rapat mengenai sampah. Dokumentasi/ Diskominfo

Empat Kepala Daerah di Wilayah Bandung Raya Terancam Dicopot Terkait Perkara Sampah

Media Indonesia • 9 October 2024 15:50

Bandung: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) memberikan waring atau peringatan kepada penjabat bupati dan wali kota di empat kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya, agar siap-siap dievaluasi, jika gagal menangani masalah sampah. Apalagi saat ini, wilayah Bandung Raya tengah dihantui ledakan sampah pada akhir tahun 2024.

Bila gagal, maka empat kepala daerah di wilayah Bandung Raya yang berstatus Penjabat akan dilaporkan ke Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin, untuk direkomendasikan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemdendagri) agar dievaluasi. 

“Ini kan bagian untuk evaluasi kepala daerah, mampu tidak kepala daerah menghadapi persoalan yang kompleks seperti ini. Ya kalau tidak, kami akan laporkan kepada gubernur untuk dievaluasi," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar, Herman Suyatman, Rabu, 9 Oktober 2024.

Menurut Herman, kondisi saat ini zona tiga yang ada di Tempat Pembungaan Akhir (TPA) Sarimukti, diprediksi hanya mampu menampung sampah hingga Desember 2024. TPA Sarimukti dalam waktu dekat bakal overload, jika tidak ada pengurangan kiriman sampah dari wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi ini. Sedangkan TPPAS Regional Legok Nangka, diperkirakan baru dapat beroperasi pada 2028.

“Satu di antara upaya untuk mencegah terjadinya ledakan sampah, perlu dilakukan pengurangan sampah dari hulu, yakni rumah tangga, industri,
pasar, perkantoran dan sekolah, khususnya limbah atau sampah organic," jelas Herman.

Sampah organik kata Herman, sebaiknya diolah kembali menjadi pupuk atau pakan. Demikian pula sampah plastik atau kaleng, yang dapat dikreasikan menjadi produk, tanpa harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, upaya lain yang dilakukan saat ini adalah dengan melakukan perluasan hingga ke zona lima di TPA Sarimukti.

“Kami tengah melakukan pemadatan supaya daya tampungnya meningkat. Kedua, kami perluas, Insyaallah akhir tahun ini lelang cepat. Sehingga
awal tahun (2025) zona 5 bisa buka,” ungkapnya.

Zona 5 itu pun, lanjut Herman, harus dihemat, supaya mampu bertahan selama dua tahun. Sebab zona 1, 2, 4 telah penuh dan kini zona 3 yang digunakan, diharapkan mampu menampung sampah hingga akhir Desember 2024. Zona 1, 2 ini sedang dipadatkan, supaya masih ada cadangan.

“Kalau tidak ada pengurangan, sehari sampah ke Sarimukti yang mencapai 1.750 ton, maka Desember 2024 overload. Berarti tidak bisa buang ke Sarimukti lagi. Berarti terjadi ledakan sampah,” ujar Herman.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)