Presiden Senegal Bubarkan Majelis Nasional yang Dipimpin Oposisi

Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye. (Anadolu)

Presiden Senegal Bubarkan Majelis Nasional yang Dipimpin Oposisi

Marcheilla Ariesta • 13 September 2024 13:11

Dakar: Presiden Senegal Bassirou Diomaye Faye membubarkan Majelis Nasional yang dipimpin oposisi. Upaya ini untuk meredakan ketegangan antara badan legislatif dan cabang eksekutif.

Dalam pidato nasionalnya, Faye mengatakan pemilihan umum dadakan akan dilaksanakan pada 17 November tahun ini.

“Berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada saya oleh Pasal 87 Konstitusi, dan setelah berkonsultasi dengan Dewan Konstitusi pada tanggal yang tepat, Perdana Menteri dan Presiden Majelis Nasional, mengenai kemanfaatan, saya membubarkan Majelis Nasional,” kata Faye, dilansir dari Anadolu, Jumat, 13 September 2024.

Langkah tersebut dilakukan enam bulan setelah Faye terpilih di bawah platform oposisi.

Ia mengatakan, badan legislatif yang didominasi oposisi telah mempersulitnya untuk melaksanakan “transformasi sistemik” yang dijanjikannya selama kampanye.

Ia meminta para pemilih untuk memberikan mandat kepada partai Patriots of Senegal for Work, Ethics and Fraternity (PASTEF).

Majelis yang akan berakhir, yang dipilih pada 2022, didominasi oleh anggota koalisi Benno Bokk Yakaar (Bersatu dalam Harapan) mantan Presiden Macky Sall.

Ketegangan antara eksekutif dan legislatif dilaporkan baru-baru ini setelah anggota parlemen oposisi membatalkan debat anggaran dan mengancam akan mengajukan mosi untuk mengecam pemerintah.

Kelompok parlemen Benno Bokk Yakaar mengkritik pembubaran tersebut, dengan mengatakan bahwa pembubaran tersebut bertujuan untuk menghindari pengajuan mosi untuk mengecam pemerintah oleh mayoritas parlemen.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok tersebut menuduh Presiden Faye dan Perdana Menteri Ousmane Sonko "memanipulasi lembaga untuk melayani kepentingan politik mereka sendiri."

"Pembubaran ini merupakan upaya terang-terangan untuk membungkam oposisi parlemen dan menghindari debat demokratis tentang pengelolaan negara," pungkas Abdou Mbow, presiden kelompok parlemen mayoritas.

Baca juga: Redam Kerusuhan, Presiden Senegal Tak Akan Maju ke Masa Jabatan Ketiga

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)