RI Ingin Gabung BRICS, Dubes AS: Ini Keputusan Indonesia

Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir. Foto: Medcom.id

RI Ingin Gabung BRICS, Dubes AS: Ini Keputusan Indonesia

Fajar Nugraha • 21 November 2024 02:17

Jakarta: Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir menanggapi kabar Indonesia akan bergabung dengan BRICS. Menurutnya hal itu adalah keputusan Indonesia.

“Jadi izinkan saya katakan, posisi Amerika Serikat mengenai Indonesia bergabung dengan BRICS atau kemungkinan bergabung dengan BRICS, posisi AS adalah ini adalah keputusan untuk Indonesia, untuk pemerintah dan rakyat Indonesia yang harus memutuskan,” ujar Dubes Lakhdhir di Kedutaan AS di Jakarta, Rabu 20 November 2024.

“Dan kami memiliki banyak mitra dan teman yang sudah menjadi anggota BRICS. Jadi masing-masing negara harus membuat keputusan mereka sendiri, dan kami menghormati itu,” ujar Lakhdhir.

Pada saat yang sama, Dubes Lakhdhir ingin mencatat bahwa Amerika Serikat bekerja dengan Indonesia di banyak organisasi multilateral.

Yang paling baru-baru ini, tentu saja yang paling disorot adalah APEC dan G20. AS juga bekerja sama dengan Indonesia di ASEAN. Amerika pun bekerja sama di semua badan PBB, Dewan Hak Asasi Manusia, ketika Indonesia bertugas di Dewan Keamanan PBB ketika Indonesia telah menjadi anggota.

“Jadi kami bekerja di seluruh organisasi multilateral. Dan kami menyambut baik kerja sama Indonesia dengan kami,” ungkap Dubes Lakhdhir.

Satu hal yang diungkapkan adalah dukungan AS agar Indonesia bisa bergabung dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Organisasi dengan 38 negara ini diisi oleh AS beserta sekutu-sekutu Barat dan lebih banyak berkutat pada isu ekonomi.

“Jadi, kami sangat mendukung percepatan aksesi Indonesia ke OECD. Kami yakin melalui berbagai reformasi yang harus dilakukan Indonesia. Baik dari segi hukum dan sistem regulasi serta ekonomi, akan ada peluang untuk peningkatan pertumbuhan dan peningkatan aktivitas ekonomi. Itu akan (meningkatkan peluang) salah satu tujuan pemerintahan baru Prabowo, untuk bergerak ke pertumbuhan 8 persen,” tegas Dubes Lakhdhir.

“Saya telah bertemu dengan banyak perusahaan swasta AS yang sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Dan saya yakin bahwa aksesi ke OECD, atau bahkan langkah-langkah menuju aksesi itu, akan mendukung investasi yang jauh lebih besar dari perusahaan-perusahaan AS dan dari investasi asing langsung lainnya ke Indonesia, yang akan membantu menumbuhkan ekonomi Indonesia,” imbuhnya.

“Saya ingin menambahkan, tidak hanya tumbuh dalam persen, tetapi (bergabung OECD) juga meningkatkan jumlah pekerjaan berkualitas tinggi yang akan tersedia bagi orang Indonesia dan pemuda Indonesia,” pungkas Dubes Lakhdhir.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)