Presiden Prabowo Tinjau Lokasi Tambak Nila di Karawang

Mobil Maung yang ditumpangi Presiden Prabowo Subianto tiba di lokasi tambak nila, Karawang, Jawa Barat. Foto: MI/Yakub Pryatama Wijayaatmaja.

Presiden Prabowo Tinjau Lokasi Tambak Nila di Karawang

Yakub Pryatama Wijayaatmaja • 2 December 2024 10:08

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto meninjau kawasan tambak budi daya ikan nila salin (BINS) milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Karawang, Jawa Barat, Senin, 2 Desember 2024. Kunjungan Prabowo dalam rangka mendukung ketahanan pangan serta program prioritas makan bergizi gratis.

Pantauan Media Indonesia, Prabowo dan rombongan tiba sekitar pukul 09.08 WIB di lokasi tambak. Presiden Prabowo tampak didampingi Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dan Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya. 

Selepas tiba, Kepala Negara mengecek peningkatan produktivitas perikanan melalui program modeling budi daya ikan nila salin pada lahan tambak idle yang telah direvitalisasi. Prabowo juga meninjau sarana dan prasarana kawasan tambak serta proses budi daya ikan nila salin, mulai dari pemijahan, pendederan, pembesaran, hingga panen. 

Prabowo dan Trenggono ikut menebar benih ikan nila salin pada siklus kedua. Penebaran benih siklus kedua telah dilakukan secara bertahap sejak bulan September lalu. Hasil penebaran siklus pertama telah dilakukan panen pada bulan Mei lalu, yang turut dihadiri langsung oleh Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo.
 

Baca juga: Presiden Sebut Indonesia Dihormati dalam Berbagai Forum Antarnegara

Modeling Tambak BINS Karawang dibangun sebagai langkah awal dalam pelaksanaan program revitalisasi tambak Pantai Utara Jawa (Pantura). KKP disebut akan merevitalisasi 78 ribu hektare tambak kurang produktif di empat provinsi. Mulai Banten hingga Jawa Timur. 

Revitalisasi akan dimulai pada 2025 dan dilakukan secara bertahap hingga 2029. Salah satu komoditas yang akan dilakukan budi daya adalah ikan nila salin. Fasilitas yang dibangun untuk mendukung modeling tambak BINS Karawang terdiri dari petak pemeliharaan yang dilengkapi dengan e-feeder serta monitoring IoT untuk mengukur salinitas, suhu, DO, pH, dan amoniak. 

Informasi yang didapat, dibangun juga prasarana pendukung seperti kantor utama dan ruang kontrol, petak pemeliharaan (kolam induk, kolam pendederan, dan kolam pembesaran), ruang jaga tambak, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), ruang genset, mini laboratorium, gudang pakan, gudang peralatan, dan bangsal panen. 

KKP mencatat ikan nila menjadi salah satu komoditas perikanan budi daya prioritas nasional yang dikembangkan. Sebab, memiliki nilai ekonomi yang tinggi untuk mencukupi kebutuhan pasar, baik dalam maupun luar negeri, dan mendukung program ketahanan pangan nasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)