DIY Pastikan Destinasi Wisata Tetap Buka Meski Rawan Longsor

Bentang alam kawasan Perbukitan Menoreh di Kabupaten Kulon Progo. Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim

DIY Pastikan Destinasi Wisata Tetap Buka Meski Rawan Longsor

Ahmad Mustaqim • 10 December 2025 12:21

Yogyakarta: Sejumlah destinasi wisata alam di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) teridentifikasi rawan bencana, khususnya longsor. Namun, pemerintah setempat menyatakan tak ada penutupan. 

"Tidak ada penutupan yang dilakukan terhadap destinasi wisata yang berada di dalam kawasan yang berpotensi longsor dan destinasi wisata tetap beroperasi seperti biasa," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi pada Rabu, 10 Desember 2025. 

Imam mengungkapkan tiga kawasan wisata yang mempunyai potensi rawan tanah longsor yakni:

  1. Perbukitan Menoreh (Kabupaten Kulon Progo)
  2. Pegunungan Sewu (Kabupaten Gunungkidul)
  3. Perbukitan Patuk-Imogiri (Kabupaten Bantul)
Destinasi-destinasi di tiga area tersebut di antaranya Nglinggo Tritis, Puncak Widosari, Puncak Suroloyo, Sendangsono, Embung Tonogoro, Desa Wisata Tinalah, Desa Wisata Jatimulyo, Nglanggeran, Goa Pindul, Kalisuci, Air terjun Srigethuk, Goa Jomblang, Desa Wisata Wukirsari, Mangunan (Becici, Pengger), Imogiri, HeHa Sky View, dan Bukit Bintang.

Kalibiru Yogyakarta. (foto:dutawisata.co.id)

Sejak 2023, kata dia, kejadian longsor di destinasi wisata tercatat hanya terjadi di area parkir Tebing Breksi. Ia menyatakan selebihnya kejadian longsor tidak secara spesifik terjadi di destinasi wisata sehingga tidak berdampak kepada operasionalisasi destinasi tersebut. 

"Kejadian tanah longsor merupakan fenomena alam yang tidak dapat diprediksi secara pasti. Oleh karena itu, pemetaan kawasan yang berpotensi rawan longsor merupakan prosedur standar yang dilakukan dalam upaya mitigasi bencana," ujar Imam. 

Imam mengatakan sejumlah tindakan mitigasi yang dilakukan di antaranya berkoordinasi dengan pengelola destinasi dan desa wisata dalam penyiapan menyambut wisatawan. Selanjutanya memastikan ketersediaan rambu penunjuk arah dan rambu peringatan, serta memastikan bahwa peralatan keamanan dan keselamatan dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, jajarannya bersama Dinas Pariwisata kabupaten/kota memastikan pelaksanaan operasional pelaku usaha sesuai dengan SOP yang berlaku.

"Kemudian memantau kondisi cuaca di destinasi wisata secara real-time dengan memanfaatkan kamera dan memantau informasi prakiraan cuaca dari BMKG dan secara berkala menginformasikan kepada semua pihak terkait," ucap dia. 

Dinas Pariwisata DIY menekankan semua destinasi di kawasan berpotensi bencana tetap aman untuk dikunjungi dan aktivitas wisata dapat dilakukan seperti biasa. Ia mengatakan pengawasan kondisi destinasi tersebut dilakukan secara intensif dengan melibatkan berbagai pihak, seperti Dinas Pariwisata kabupaten/kota, BPBD DIY, Satpol PP, TNI/Polri, pengelola destinasi maupun masyarakat setempat.

"Kami menghimbau masyarakat dan wisatawan untuk tetap tenang dan melanjutkan rencana kunjungannya. Keamanan, keselamatan, dan kenyamanan wisatawan adalah prioritas utama. Setiap potensi risiko akan ditangani sesuai prosedur mitigasi yang telah disiapkan," kata Imam. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com