Kementerian PU Percepat Pemulihan Konektivitas Pascabencana Sumatra

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo. Foto: Metrotvnews.com/Yona.

Kementerian PU Percepat Pemulihan Konektivitas Pascabencana Sumatra

Anggi Tondi Martaon • 4 December 2025 11:22

Jakarta: Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo terus mempercepat pemulihan infrastruktur konektivitas pascabencana banjir dan tanah longsor di Sumatra. Prioritas utama perbaikan ialah membuka seluruh akses darat, meskipun kondisi di lapangan saat ini masih sangat menantang.

"Kementerian PU akan terus menambah dukungan alat berat dan personel sesuai kebutuhan, serta bekerja erat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pemerintah daerah agar penanganan berlangsung efektif," ujar Dody dikutip dari Antara, Kamis, 4 Desember 2025.

Penanganan darurat dilaksanakan selama 24 jam. Sehingga, seluruh konektivitas utama di Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar) dapat segera dilalui guna mendukung distribusi logistik dan mobilitas masyarakat pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Berdasarkan hasil identifikasi Balai Teknis Kementerian PU hingga 2 Desember 2025, total terdapat 253 titik longsor dan 86 titik banjir yang mengakibatkan kerusakan pada jalan nasional. Di Aceh, terdapat 46 titik longsor dan 34 titik banjir yang berdampak pada 35 ruas jalan nasional serta 14 jembatan putus.

"Sebagian besar jalur sudah kita upayakan. Beberapa daerah yang penting hari ini sudah bisa diakses tetapi belum terbuka sepenuhnya, termasuk jalur dari Sumatera Utara ke arah Tapanuli. Untuk di Aceh juga masih ada banjir di sejumlah titik, masih mencapai 80 sentimeter sehingga alat berat belum bisa masuk," ungkap Dody.

Baca juga: Kementerian PU Percepat Penanganan 14 Jembatan Rusak di Aceh

Sebagai upaya penanganan darurat jembatan putus, Kementerian PU mulai melakukan pemasangan Jembatan Bailey pada jembatan-jembatan prioritas. Dirinya berharap kondisi cuaca di lokasi terdampak bencana Sumatera dapat membaik sehingga proses percepatan penanganan konektivitas infrastruktur dapat berjalan lancar.

"Di Sigli-Bireuen dan arah Sibolga, akses sudah terbuka, tetapi baru kemarin kendaraan kecil yang bisa lewat. Hari ini truk-truk kecil sudah bisa masuk sehingga bantuan bisa segera bergulir. Ini sangat krusial karena sebelumnya bantuan harus lewat laut," sebut Dody.

Di Sumut, terdapat 144 titik longsor dan 20 banjir yang mengakibatkan kerusakan pada 25 ruas jalan serta 4 jembatan nasional. Kondisi jalan menuju Tapanuli bagian utara, tengah, dan selatan masih menjadi fokus penanganan Kementerian PU karena menjadi satu-satunya akses logistik darat.

Kementerian PU terus mempercepat pemulihan infrastruktur konektivitas pascabanjir dan tanah longsor di Sumatra. Foto: Antara/HO-Kementerian PU.

"Fokus kita hari ini adalah membuka konektivitas pantai utara Sumatera menuju Tapanuli. Jalur dari Sumut ke arah barat belum terbuka sehingga distribusi bantuan terhambat. Kami kerahkan semua alat berat, dan bila kurang akan kita penuhi dari provinsi-provinsi terdekat yang tidak terdampak, misalnya Riau, Bengkulu, dan Lampung," ujar Dody.

Di Sumbar, terdapat 63 titik longsor dan 32 titik banjir mengakibatkan gangguan pada 30 ruas jalan nasional serta 3 jembatan mengalami kerusakan.

Selain mobilisasi Jembatan Bailey, Kementerian PU juga mengupayakan perbaikan-perbaikan pada jalan nasional dengan pengisian agregat dan aspal pada jalan amblas, pemasangan bronjong dan geotekstil, pembuatan Dinding Penahan Tanah (DPT), penutupan longsoran dengan terpal, penimbunan ulang dan pemadatan. Diharapkan seluruh pekerjaan dapat selesai paling lambat 16 Desember 2025.

Balai-Balai Teknik Kementerian PU juga secara terpadu terus melakukan pembersihan material longsor dan banjir bandang, membantu pencarian korban, penanganan alur sungai, normalisasi sungai, pembersihan sedimen, dan pembukaan jalur darurat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggi Tondi)