Gunung Lewotobi Laki-laki terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). ANTARA/Gecio Viana
Silvana Febiari • 3 December 2025 22:28
Labuan Bajo: Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau warga desa sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meningkatkan kewaspadaan. Peringatan ini disampaikan karena potensi banjir lahar dapat terjadi apabila turun hujan lebat di wilayah tersebut.
"Terutama di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Lana Saria dikutip dari Antara, Rabu, 3 November 2025.
Pada 3 Desember 2025 terjadi aliran lahar yang melanda Desa Klatanlo dan Desa Dulipali di Kecamatan Wulanggitang. Aliran lahar mulai terekam pada pukul 05.17 WITA dan mencapai amplitudo maksimum 47,3 mm pada pukul 05.51 WITA. Rekaman aliran lahar berakhir pada pukul 06.36 WITA.
"Pemantauan secara visual menunjukkan
gunung tertutup kabut sehingga asap kawah tidak teramati. Namun suara gemuruh aliran lahar terdengar hingga radius 3 kilometer," ungkapnya.
Dampak sementara yang terpantau di lapangan adalah jalan lintas Maumere-Larantuka sempat terhambat karena tertutup lumpur dan material lahar. Tiga rumah di Desa Dulipali mengalami rusak berat, dan satu rumah di Desa Klatanlo tertimbun lumpur setinggi 40 sentimeter.
"Kejadian ini juga menyebabkan jaringan
listrik terputus akibat robohnya beberapa tiang listrik di Desa Dulipali," katanya.
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT. FOTO: Magma Indonesia
Saat ini tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih ditetapkan pada Level IV (Awas). Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6-7 kilometer sektoral barat laut-timur laut dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
Masyarakat juga diminta untuk tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya. "Warga yang terdampak hujan abu dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan," ujar Lana.