Petinggi Pasukan Khusus Inggris Diduga Tutupi Kejahatan Perang di Afghanistan

Pasukan Inggris dalam operasi di Afghanistan. Foto: BBC

Petinggi Pasukan Khusus Inggris Diduga Tutupi Kejahatan Perang di Afghanistan

Fajar Nugraha • 2 December 2025 11:25

London: Seorang mantan perwira senior Pasukan Khusus Inggris, memberi kesaksian kepada penyelidikan publik, bahwa para pemimpin tertinggi unit tersebut menutupi potensi kejahatan perang di Afghanistan.

Menurut bukti yang dirilis pada hari Senin, mantan perwira tersebut menuding dua mantan direktur pasukan khusus Inggris gagal menindaklajuti klaim, bahwa tentara secara tidak sah membunuh warga sipil di Afghanistan saat beroperasi di sana lebih dari 10 tahun yang lalu. Kesaksian pelapor tersebut menduga komandan tertinggi sudah mengetahui dugaan eksekusi tersebut sejak tahun 2011, tetapi memilih memendam klaim tersebut.

Bukti tersebut mengindikasikan, bahwa kelambanan ini memungkinkan pembunuhan terus berlanjut setidaknya selama dua tahun lagi. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan serius mengenai akuntabilitas Pasukan Khusus Inggris tersebut.

Perwira yang diidentifikasi hanya dengan nama N1466 untuk melindungi identitas aslinnya, merupakan salah satu tokoh paling senior di Pasukan Khusus Inggris. Ia memberi tahu penyelidikan, bahwa ia menyerahkan bukti yang mengarah pada perilaku kriminal oleh pasukan Special Air Service (SAS) yang beroperasi di negara tersebut.

N1466 mengatakan mulai khawatir pada awal tahun 2011 setelah meninjau laporan dari Afghanistan yang menunjukkan pola mengkhawatirkan. Dalam satu serangan, sembilan pria Afghanistan tewas, tetapi hanya ditemukan tiga senjata, seraya mendenar bahwa tentara menyombongkan diri saat pelatihan tentang membunuh semua laki-laki usia tempur selama operasi.

Perwira tersebut mengatakan, bahwa ia menyerahkan temuannya kepada direktur pasukan khusus, memperjelas adanya potensi kuat perilaku kriminal. Tetapi, alih-alih memberitahu penyelidik, direktur tersebut justru memerintahkan peninjauan internal terhadap taktik yang dianggap sebagai latihan palsu kecil, yang dirancang untuk memberikan kesan adanya tindakan sambil menyembunyikan kebeneran.

Ketika direktur kedua mengambil aih pada tahun 2012, pola perilaku mematikan itu tidak berhenti, di mana pada tahun yang sama, dua orang tua muda dan dua bayinya ditembak mati di tempat tidur mereka selama serangan malam di provinsi Nimruz. Insiden ini tidak dilaporkan kepada polisi.

N1466 mengatakan, ia pergi sendiri ke polisi militer pada tahun 2015 dan menyesal karena tidak bertindak lebih cepat. Ia menambahkan, insiden tersebut harusnya tidak terjadi jika tuduhan ditangani dengan benar. 

Penyelidikan saat ini sedang memeriksa apakah sekitar 80 warga Afghanistan dibunuh secara tidak sah oleh pasukan Inggris antara tahun 2010 dan 2013. Penyelidikan diluncurkan pada tahun 2023 setelah sebuah dokumenter BBC mengungkap, bahwa satu skuadron SAS telah membunuh 54 orang dalam keadaan mencurigakan dalam waktu enam bulan.

Mantan veteran Inggris, Johnny Mercer, mengatakan kepada BBC Radio 4's Today programme, pada hari Senin, bahwa proses pengungkapan informasi ini harus dilakukan secara adil.

"Kita tidak akan sampai ke sana dengan merilis komentar-komentar selektif yang sesuai dengan narasi tertentu," kata Mercer, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa, 2 Desember 2025.

Walaupun telah ada penyelidikan polisi militer sebelumnya, belum ada tuntutan yang diajukan dan penyelidikan ini terus berlanjut.


(Kelvin Yurcel)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)