Direktorat PAI Kemenag Terus Tingkatkan Kualitas Komunikasi Publik

Dirjen Pendidikan Islam Amien Suyitno. Foto: Dok Kemenag.

Direktorat PAI Kemenag Terus Tingkatkan Kualitas Komunikasi Publik

Arga Sumantri • 29 December 2025 22:34

Jakarta: Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen terus meningkatkan kualitas komunikasi publik yang transparan, responsif, dan berorientasi pada pelayanan. Penguatan komunikasi ini diharapkan dapat mendukung keberhasilan program dan memperkuat kepercayaan masyarakat.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno menekankan komunikasi publik bukan sekadar penyampaian informasi. Melainkan, bagian dari tanggung jawab pemerintah dalam membangun kepercayaan dan memastikan kebijakan berdampak nyata bagi masyarakat.

"Kami menempatkan komunikasi sebagai instrumen strategis untuk menjembatani kebijakan dengan kebutuhan publik. Informasi harus sampai secara utuh, tidak terpotong, dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Amien dalam keterangannya, Senin, 29 Desember 2025.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Agama Islam, M Munir, memastikan setiap kebijakan dan program Direktorat PAI disampaikan secara jelas, terbuka, dan relevan dengan kebutuhan pemangku kepentingan. Khususnya guru, peserta didik, dan satuan pendidikan.

Ia menjelaskan media sosial kini menjadi kanal strategis dalam membangun kedekatan dengan publik. Terutama, generasi muda dan pendidik yang aktif di ruang digital.

"Platform seperti Instagram dan YouTube terbukti efektif dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan keterlibatan publik. Karena itu, kami terus mengembangkan konten visual dan video yang informatif, edukatif, dan humanis," lanjut Munir.

Direktorat PAI juga terus memperkuat narasi kebijakan agar isu-isu teknis dapat dipahami dengan lebih sederhana oleh masyarakat luas. Namun, tanpa mengurangi substansi kebijakan itu sendiri.

Kinerja Komunikasi Direktorat PAI Menguat

Munir menyampaikan kinerja komunikasi publik Direktorat PAI disebut menunjukkan tren positif selama setahun terakhir. Hal ini tercermin dari tingginya eksposur media, luasnya jangkauan informasi, serta dominasi sentimen positif dalam percakapan publik di media daring dan media sosial.

Berdasarkan hasil pemantauan media dan analisis percakapan digital, Direktorat PAI memeroleh 229 penyebutan di berbagai kanal digital. Baik dari media daring nasional dan lokal, serta berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan TikTok. 

Jangkauan media sosial mencapai sekitar 2,2 juta akun unik, dengan tingkat keterlibatan publik atau engagement sekitar 9 ribu interaksi.

"Hasil analisis sentimen juga menunjukkan lebih dari 80 persen percakapan publik bernada positif. Sementara, sentimen negatif berada pada kisaran yang sangat kecil dan bersifat insidental," ungkap Munir.

Pemaparan soal kinerja komunikasi publik Direktorat PAI Kemenag. Dok Ditjen Pendis Kemenag

Sentimen positif banyak berkaitan dengan program strategis Direktorat PAI, antara lain Pendidikan Profesi Guru (PPG) PAI, PAI Fair 2025, penguatan literasi dan asesmen keagamaan, serta berbagai program peningkatan mutu madrasah dan pendidikan tinggi keagamaan Islam.

Analisis emosi publik juga disebut memperlihatkan dominasi emosi apresiasi dan optimisme, tanpa adanya indikasi emosi negatif yang bersifat masif, seperti ketakutan atau resistensi. Hal ini dinilai menandakan stabilitas reputasi Direktorat PAI di ruang publik.

Secara geografis, mayoritas percakapan publik berasal dari wilayah Indonesia dengan dominasi penggunaan Bahasa Indonesia. Hal ini dinilai menunjukkan bahwa komunikasi Direktorat PAI telah menjangkau audiens utama secara tepat sasaran, yakni pendidik, peserta didik, pengelola satuan pendidikan keagamaan, serta para pemangku kepentingan pendidikan Islam di tingkat nasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Arga Sumantri)