Seorang nelayan sedang menjaring ikan di pesisir Selatan Malaka, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Media Indonesia/ Amiruddin Abdullah Reubee
Media Indonesia • 22 January 2025 16:55
Aceh: Cuaca buruk seperti gelombang tinggi yang terus menerus melanda perairan Selat Malaka sekitar sebulan terakhir kini telah meresahkan nelayan tradisional di kawasan Provinsi Aceh.
Pasalnya untuk menutupi nafkah keluarga dan biaya sekolah anak, nelayan harus berutang di mana-mana lantaran hasil tangkapan ikan mereka krisis akibat terkendala cuaca.
Iriawan, tokoh masyarakat setempat mengatakan karena tidak ada pilihan lain para nelayan yang tidak berlayar karena gelombang tinggi harus berutang kepada agen penampung ikan.
"Jadi kalau nelayan kecil itu kehabisan modal turun ke laut, tentu berutang dulu pada toke bangku (penampung ikan). Kemudian begitu membawa pulang hasil tangkapan harus menjual kepada toke itu. Begitu juga kala tidak bisa berlayar, harus ambil pinjaman dulu pada toke bangku" kata Iriansyah yang juga mantan Wakil Bupati Pidie, Rabu, 22 Januari 2025.
Baca: Gelombang Laut hingga 4 Meter Berpotensi di Pesisir Jawa Barat dan Jawa Tengah
|