Garis polisi dipasang di lokasi ledakan bom bunuh diri di Pakistan. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 5 March 2025 09:58
Bannu: Sedikitnya 12 orang tewas, termasuk tujuh anak-anak, dalam serangan bom bunuh diri di barat laut Pakistan pada Selasa kemarin. Dua pelaku menggunakan kendaraan yang dipenuhi bahan peledak dan menabrakkannya ke sebuah instalasi keamanan, menurut keterangan kepolisian dan tim penyelamat setempat.
Ledakan terjadi tak lama setelah waktu berbuka puasa di bulan Ramadan, saat pasar di sekitar lokasi tengah dipadati warga. Akibat ledakan ini, atap sebuah masjid di dekat lokasi kejadian roboh, sehingga menambah jumlah korban dari insiden tersebut.
Seorang pejabat militer yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa setelah ledakan, kelompok militan lainnya mencoba menerobos masuk ke fasilitas militer di Bannu. Tetapi upaya mereka berhasil digagalkan pasukan keamanan. Dalam baku tembak yang terjadi, enam militan berhasil dilumpuhkan.
Juru bicara Rumah Sakit Bannu, Muhammad Nauman, mengonfirmasi bahwa seluruh korban tewas adalah warga sipil yang tertimpa reruntuhan bangunan akibat ledakan. Ia juga menyebutkan bahwa sedikitnya 30 orang mengalami luka-luka. Data rumah sakit menunjukkan bahwa tujuh dari korban tewas merupakan anak-anak.
Tim penyelamat dari layanan Rescue 1122 masih melakukan pencarian di antara puing-puing untuk menemukan korban lain yang mungkin masih tertimbun. Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan warga setempat berusaha membersihkan puing-puing, mengangkat pecahan bata, dan memindahkan rangka besi yang berserakan akibat ledakan.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengecam keras serangan ini dan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan kelompok yang ingin menghancurkan negara mencapai tujuannya.
"Ambisi jahat musuh-musuh Pakistan tidak akan pernah dibiarkan berhasil," tegasnya, seperti dilansir dari The Straits Times, Rabu, 5 Maret 2025.
Hingga kini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, serangan terhadap aparat keamanan di wilayah perbatasan Pakistan-Afghanistan semakin meningkat, terutama oleh kelompok militan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP) atau yang dikenal sebagai Taliban Pakistan.
Ali Amin Gandapur, Kepala Menteri Khyber Pakhtunkhwa dimana provinsi tempat ledakan terjadi menyatakan keprihatinannya atas insiden ini dan meminta laporan rinci dari pejabat kepolisian senior mengenai serangan tersebut.
Serangan ini menambah daftar panjang aksi teror di wilayah perbatasan yang telah lama menjadi medan pertempuran antara kelompok militan dan aparat keamanan Pakistan. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Lima Tewas dalam Ledakan Bom di Masjid di Pakistan