Pakar peternakan Yosep Purnama. Istimewa
Al Abrar • 21 November 2025 20:13
Jakarta: Model peternakan skala besar yang tengah disiapkan pemerintah diproyeksikan menjadi tulang punggung swasembada daging dan susu nasional dengan target produksi 1 juta liter per hari. Target ini menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ahli Pakan dan Nutrisi Ternak Yosep Purnama mengaku ditugaskan Presiden Prabowo untuk menginisiasi pengelolaan 500.000 hektare lahan dan 67.000 ekor sapi dalam program pengembangan staging farm skala besar. Model peternakan itu diharapkan mampu memperkuat ketahanan gizi nasional sekaligus menopang peningkatan produksi susu dan daging.
“Prioritas kita jelas, percepatan swasembada susu dan daging untuk memastikan suplai gizi nasional, terutama bagi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kita membutuhkan model peternakan modern, terukur, dan mampu menghasilkan produksi besar serta stabil,” ujar Yosep.
Yosep menegaskan, subsektor peternakan menjadi pilar penting ketahanan pangan Indonesia di tengah meningkatnya kebutuhan gizi dan dinamika pasar global. Sebanyak 60 persen biaya produksi protein hewani berasal dari pakan, sehingga ketersediaan pakan bernutrisi tinggi merupakan kunci keberlanjutan swasembada.
“Dengan dukungan pemerintah dan teknologi yang tepat, target satu juta liter per hari bukan hanya mungkin, tetapi harus bisa diwujudkan,” kata Yosep yang juga Founder PT Tumuwuh.
(1).jpeg)
Model peternakan skala besar yang disiapkan pemerintah juga diharapkan membuka lapangan kerja baru serta menggerakkan ekonomi daerah melalui keterlibatan peternak rakyat.
Di ekosistem ketahanan pangan nasional, PT Tumuwuh Persada Utama – LAMB ID menjadi salah satu mitra strategis pemerintah. Tumuwuh memproduksi pakan bernutrisi tinggi untuk berbagai jenis ternak, sementara LAMB ID dikenal dengan inovasi pakan fermentasi LAMDA PKF-110 hasil kolaborasi bersama peneliti IPB. Produk tersebut telah diuji di BBPTUHPT Baturraden dan peternak sapi perah di Pangalengan, dengan hasil peningkatan produksi susu sapi 3–8 liter per ekor per hari.
Rapat yang berlangsung sekitar dua jam itu juga membahas percepatan program Swasembada Pangan Nasional, khususnya pada komoditas susu dan daging sebagai fondasi Program MBG. Pertemuan tersebut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S. Dayang, serta Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara Joao Angelo De Sousa Mota.
Rapat terbatas juga menyinggung penguatan ekosistem usaha peternakan rakyat, termasuk stabilisasi harga pakan, vaksin, obat-obatan, serta harga jual susu. Pemerintah menargetkan seluruh usaha peternakan dapat berjalan berkelanjutan sehingga semakin memperkuat ketahanan pangan nasional.