AS Setujui Penjualan Sistem Rudal NASAMS Senilai USD700 Juta ke Taiwan

Ilustrasi White Sands Missile

AS Setujui Penjualan Sistem Rudal NASAMS Senilai USD700 Juta ke Taiwan

Fajar Nugraha • 20 November 2025 14:04

Taipei: Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi penjualan sistem pertahanan udara canggih senilai USD698,9 juta atau sekitar Rp11,55 triliun kepada Taiwan pada Senin, 17 November 2025, dalam paket senjata kedua dalam seminggu yang total nilainya mencapai USD1 miliar atau sekitar Rp16 triliun.

Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Canggih Nasional (NASAMS) ini telah teruji dalam pertempuran di Ukraina dan akan menjadi sistem persenjataan baru bagi angkatan bersenjata Taiwan.

Kementerian Pertahanan AS menyatakan bahwa kontrak harga tetap telah diberikan kepada produsen RTX untuk pengadaan unit NASAMS, dengan penyelesaian pekerjaan diperkirakan pada Februari 2031.

Sistem pertahanan udara jarak menengah ini hanya dioperasikan oleh Australia dan Indonesia di kawasan Indo-Pasifik. Taiwan dijadwalkan menerima tiga unit NASAMS sebagai bagian dari penjualan senjata senilai USD2 miliar yang diumumkan tahun lalu.

Dukungan AS dan respons regional

Duta Besar AS de facto untuk Taipei Raymond Greene menegaskan komitmen Washington dalam memberikan dukungan terhadap Taiwan. Ia menyebut bahwa komitmen AS dan Taiwan adalah kokoh.

"Kami mendukung upaya Taiwan mencapai perdamaian melalui kekuatan," tegas Greene dalam pernyataannya, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 20 November 2025.

Penjualan senjata ini memicu ketegangan diplomatik baru dengan Beijing, yang mengklaim kedaulatan atas Taiwan. Insiden tersebut terjadi di tengah krisis maritim antara Tiongkok dan Jepang, dimana kapal penjaga pantai Tiongkok berlayar di sekitar kepulauan Laut China Timur yang dikontrol Jepang, sementara drone Tiongkok terbang di antara Taiwan dan pulau Yonaguni Jepang.

Dinamika keamanan regional

Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo menegaskan bahwa Tiongkok ”harus menghentikan pemikiran untuk menggunakan kekuatan militer dalam menyelesaikan masalah."

Militer Taiwan terus memperkuat kemampuan defensifnya, termasuk program pembangunan kapal selam domestik untuk melindungi jalur pasokan maritim vital.

Kehadiran militer Tiongkok di sekitar Taiwan hampir setiap hari dianggap Taipei sebagai strategi "zona abu-abu" untuk menguji ketahanan Taiwan. Meski AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, kewajiban hukum untuk menyediakan sarana pertahanan terus menjadi sumber ketegangan dengan Beijing yang menentang keras penjualan senjata AS ke Taiwan.


(Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)