Erupsi Gunung Semeru disertai luncuran awan panas sejauh 7 km dari puncak pada Rabu (19/11/2025) sore. ANTARA/HO-PVMBG
Whisnu Mardiansyah • 19 November 2025 17:32
Lumajang: Gunung Semeru kembali meluncurkan awan panas guguran (APG) sejauh 8 kilometer pada Rabu sore, 19 November 2025. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status gunung api tertinggi di Pulau Jawa ini pada Level II (Waspada).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, melaporkan erupsi terjadi pukul 16.00 WIB dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 16 menit 40 detik. Kolom abu letusan membubung setinggi 2.000 meter di atas puncak gunung atau 5.676 meter di atas permukaan laut.
“Erupsi berupa awan panas masih berlangsung, jarak luncur sudah mencapai 7 km dari puncak, dan erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat,” kata Mukdas Sofian dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, Rabu, 19 November 2025.
PVMBG merekomendasikan masyarakat tidak beraktivitas di sektor Tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 8 kilometer dari puncak. Masyarakat juga diimbau menghindari wilayah dalam radius 2,5 kilometer dari kawah karena bahaya lontaran batu pijar.
“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak,” jelas Sofian.

Pantauan CCTV detik-detik erupsi Gunung Merapi. BPBD Lumajang
Ia juga mengingatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, seperti Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Meski aktivitas vulkanik meningkat, hingga berita ini diturunkan belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan infrastruktur. Tim reaksi cepat BPBD Lumajang telah diterjunkan untuk memantau perkembangan dan membantu kesiapsiagaan warga.