Ilustrasi haji. Dok. Kemenag
Jakarta: Setiap tahun, Indonesia mengirimkan ratusan ribu jemaah haji dan jutaan jemaah umrah ke Arab Saudi. Sebagai negara dengan jumlah jemaah terbesar di dunia, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pelayanan, akomodasi, dan logistik bagi para jemaah selama berada di tanah suci.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah Indonesia menggagas pembangunan Kampung Haji dan Umrah Indonesia di Makkah, Arab Saudi.
Inisiatif ini kembali menjadi sorotan lantaran Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Agama Nasaruddin Umar tengah dalam pejalanan untu melakukan kunjungan diplomatik ke Arab Saudi pada 1 Juli 2025 guna membahas proyek tersebut secara langsung.
Lantas, mengapa Kampung Haji dan Umrah Indonesia di Makkah ini sangat penting dan strategis? Berikut alasannya.
Alasan Kampung Haji dan Umrah Penting
1. Jumlah Jemaah Indonesia Sangat Besar
Indonesia secara konsisten menjadi pengirim jemaah haji dan umrah terbanyak di dunia:
- Lebih dari 220.000 jemaah haji setiap tahun.
- Sekitar 1,5 juta jemaah umrah per tahun.
Dengan jumlah sebesar itu, kebutuhan akan penginapan, makanan, transportasi, dan pelayanan kesehatan sangat besar dan menuntut sistem pengelolaan yang lebih efisien.
2. Menekan Biaya Akomodasi dan Logistik
Salah satu beban terbesar dalam penyelenggaraan ibadah haji adalah tingginya biaya sewa hotel dan logistik di Makkah. Dengan adanya
Kampung Haji:
- Pemerintah bisa memiliki properti sendiri untuk jemaah.
- Mengurangi ketergantungan pada penyedia layanan lokal.
- Menekan biaya sewa tahunan dan biaya konsumsi.
Hal ini dapat berkontribusi pada penurunan biaya haji dan umrah di masa mendatang.
3. Sentralisasi Layanan Jemaah
Kampung Haji Indonesia di Makkah akan menjadi pusat layanan terpadu untuk jemaah Indonesia. Fasilitas yang bisa tersedia seperti, asrama penginapan jemaah, klinik dan layanan kesehatan darurat, dapur umum untuk konsumsi jemaah, ruang manasik dan edukasi, serta kantor penghubung haji Indonesia di Arab Saudi. Model ini memungkinkan penanganan jemaah secara lebih cepat, aman, dan terorganisir.
4. Meningkatkan Citra Indonesia Secara Internasional
Pembangunan kampung haji juga berfungsi sebagai bagian dari diplomasi budaya dan identitas nasional. Kampung ini akan menjadi:
- Tempat representatif yang menunjukkan keseriusan Indonesia dalam mengelola haji.
- Lingkungan yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan keramahan khas Indonesia.
- Simbol penghormatan bagi kontribusi jemaah Indonesia terhadap dunia Islam.
5. Investasi Jangka Panjang Negara
Alih-alih terus-menerus menyewa fasilitas dari pihak ketiga, pembangunan kampung haji diharapkan dapat menjadi bentuk investasi aset tetap negara di luar negeri.
Dalam jangka panjang, pemerintah bisa menghemat biaya tahunan, fasilitas bisa dimanfaatkan untuk umrah dan haji sepanjang tahun, serta dapat berpotensi membuka peluang kerja sama bisnis, pendidikan, dan sosial lainnya.
6. Bagian dari Reformasi Layanan Haji
Pembangunan kampung haji sejalan dengan reformasi besar dalam layanan haji nasional, termasuk:
- Digitalisasi proses haji dan umrah.
- Transformasi manasik dan pembinaan jemaah.
- Profesionalisasi petugas dan pendamping jemaah.
Kampung haji nantinya akan menjadi pusat layanan modern dan mandiri yang menjadi model pengelolaan jemaah abad ke-21.